Connect with us

LIFE

Kinem, Penderita Kanker Bola, Tak Terima Uang Hanya Difoto Pegang Bantuan Uang

Published

on

KopiPagi BOYOLALI : Kinem (45), warga Dusun Gilirejo RT 02 RW 05, Desa Gunungsari, Kecamatan Wonosamodro, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, yang juga ibu dari lima anak sejak tahun 2009 atau kurang lebih 11 tahun lamanya menderita penyakit “kanker bola” yang bersarang pada mulutnya.

Kinem dan Nursam (suami) tunjukkan bantuan yang hanya difoto dan uangnya tidak pernah diterimanya. (Foto : Heru Santoso).

Akibatnya kanker bola tersebut muncul benjolan sangat besar yang menggantung tepat dibawah mulutnya dan mengakibatkan lidahnya menjulur keluar dan giginya pada rontok.

Melihat penyakit yang diderita Kinem tersebut, banyak juga orang atau lembaga sosial yang merasa prihatin dan peduli. Bahkan, pasangan dari Nursam (45) dan 5 orang anaknya ini tinggal di rumah berdinding papan yang sangat memprihatinkan. Disana-sini dinding papan berlubang bahkan rumahnya juga masih berlantai tanah.

“Penyakit istri saya itu muncul sejak tahun 2009 saat anak ketiga masih bayi. Saat itu, dibawah mulut muncul benjolan kecil namun cepat membesar hingga sebesar telur. Namun, semakin hari benjolan itu semakin tumbuh subur dan membesar. Dengan adanya benjolan tersebut, istri saya kesulitan untuk makan maupun bicara, tetapi untuk beraktifitas masih dapat melakukannya meski harus menahan sakit,” jelas Nursam didampingi Kinem dan tiga anaknya ketika ditemui koranpagionline.com, di rumahnya, Jumat (17/07/2020) siang.

Ditambahkan Nursam, bahwa dirinya dan keluarga besarnya sudah berupaya dengan maksimal untuk kesembuhan istrinya. Terakhir, kurang lebih dua tahun lalu (tahun 2018), Kinem sempat menjalani perawatan di RS Moewardi Solo selama 14 hari lamanya. Apa yang didapatkan saat di rumah sakit tersebut, ternyata Kinem hanya didiamkan saja atau sama sekali tidak mendapatkan tindakan medis yang semestinya kepada pasien.

“Di RS Moewardi Solo, istri saya hanya tiduran di kamar dan itu berlangsung selama 14 hari. Dan keputusannya tidak jadi untuk menjalani operasi karena kondisinya ‘drop’. Akhirnya, dinyatakan ‘drop’ itu, istri saya bawa pulang kerumah sampai sekarang ini belum periksa ke dokter lagi,” kata Nursam.

Difoto Pegang Tulisan Jumlah Uang

Melihat Kinem menderita penyelit tersebut, banyak juga bantuan yang diterimanya dari para dermawan atau donatur. Hanya saja, bantuan yang benar-benar secara nyata diterima hanya kecil dan habis untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Yang sangat aneh dan ini benar-benar dialami pasangan Nursam-Kinem, ada beberapa orang yang mengaku dari dari salah satu lembaga di Boyolali menyerahkan bantuan uang. Namun, uangnya tidak pernah diterimanya.

Kinem, Nursam (suami) dan beberapa anaknya di teras rumahnya. (Foto : Heru Santoso)

“Saya dan istri disuruh memegangi tulisan yang isinya dengan jelas menyebut angka puluhan juta, lalu mereka yang memberikan bantuan itu memotretnya. Selesai difoto, pemberi bantuan itu langsung pamitan tanpa memberikan uang sesuai dalam tulisan yang difoto itu. Sebagai contoh nyata, tulisan jumlah uang Rp 10.000.000 dan Rp 30.773.250 yang ikut difoto-foto, namun sampai sekarang saya dan istri tidak pernah menerima bantuan uang tersebut. Sedangkan, donatur yang benar-benar membantu uang, tidak pernah meminta foto,” kata Nursam yang didengar istri dan anak-anaknya serta beberapa tetangganya.

Nursam menambahkan, bantuan uang yang hanya berbentuk tulisan Rp 10.000.000 dan difoto itu sengaja digalang oleh salah satu organisasi relawan dari Boyolali. Dan yang Rp 30.773.250 itu tertera/tertulis dengan jelas pada paling atas kertasnya “Kitabisa.com” dan tertulis “dari 213 Donatur via KitaBisa.Com/bantuan untuk Sukinem”. Dari yang dialaminya ini, dirinya dan istri hanya bisa pasrah saja dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Saya dan istri hanya bisa berdoa saja. Pasalnya, penyakit istrinya itu sangat menghantui dirinya dalam mencari nafkah. Belum lagi memikirkan kebutuhan sehari-hari serta biaya pendidikan anak-anak. Sampai sekarang, saya hanya kerja serabutan dan penghasilan yang saya dapatkan pun tidak menentu. Sementara, penyakit istri saya harus segera disembuhkan. Sekali lagi, saya hanya pasrah dan berdoa, semoga saja ada dermawan atau donatur yang tidak lagi ‘menipu’ untuk kesekian kalinya,” pungkasnya.

Sementara, beberapa tetangga Kinem mengaku heran dengan ulah pemberi bantuan uang itu. Tega-teganya ada orang menderita penyakit kanker dan hidupnya serba pas-pasan dijadikan ‘alat mengeruk keuntungan’. Para tetangga Kinem, hanya bisa mendoakan agar Kinem segera disembuhkan ddari penyakitnya dan Tuhan Yang Maha Esa yang mengetahui semuanya penderitaan Kinem dan keluarga.

“Kita tetangga juga heran, apa pemberi bantuan yang dengan bangganya difoto menyerahkan uang sesuai dalam tulisan itu, namun uangnya tidak diberikan kepada Kinem akan tenang dalam hidupnya. Kita serahkan saja kepada Tuhan, yang Maha Tahu Segalanya,” tutur sejumlah tetangga Kinem yang sempat ngobrol dengan koranpagionline.com, yang minta namanya tidak disebutkan. Kop;

Pewarta :

Heru Santoso

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *