Connect with us

HIBURAN

Film Kartu Pos : Wini, Kisah Gadis Pengidap Kanker Darah

Published

on

JAKARTA | KopiPagi : Dalam rangka hari Kanker Sedunia 4 Februari 2022.  Sinemata menggandeng Yayasan Kangker Indonesia memproduksi film inspiratif dengan judul Kartu Pos Wini (KPW). Menurut Aris Muda Irawan selaku produser Sinemata mengatakan, cerita apa saja bisa menarik, asal piawai dalam mengemasnya, termasuk kartu pos yang populer di tahun 90-2000-an.

KPW merupakan kisah tentang cewek milenial yang termakan idealisme dan kekerasan hatinya. Termasuk terobsesi punya cita-cita sebagai staf kantor pos. Cerita unik ini ditulis Ruwi Meyta, penulis asal Yogyakarta yang dimuat di kanal digital KanyaID.

“Ceritanya unik dan sesuatu serta menginpirasi buat yang menontonnya,” ujar Aris Muda Irawan, Produser Sinemata saat bincang dengan penulis usai menjadi Narasumber pada Jambore FORWAN 2021 di Lingkung Gunung Pancawati, Bogor. Sabtu (13/11/2021)

Aris menambahkan “Film Kartu Pos Wini akan kami edarkan pada saat perayaan hari kanker sedunia, 4 Februari 2022”.

Kartu Pos Mini, mengangkat kisah sederhana, tidak sekadar tentang cita-cita, tapi lanjutan cerita setelah si tokoh utama – Ruth Dewayani – jadi staf kantor pos yang jauh lebih menarik.

Perjumpaan dengan seorang anak penyandang leukemia, WINI, semakin menguatkan keinginannya menjadi penolong si anak. Makin intens drama kisah KPW ini ketika sahabat pena Ruth memberi hadiah kejutan, meluluskan proposal pengobatan ke Amsterdam, Belanda. Twist cerita Kartu Pos Wini tak terduga menjadikan, film ini menjadi kisah menerik.

KPW juga menarik, selain isu tentang penyakit kanker, juga romansa, kisah cinta Ruth dan Reza, sang sahabat pena. Frasa sahabat pena seakan ingin mengembalikan ingatan cerita masa lalu remaja-remaja era 1980-1990an.

Hampir majalah remaja masa itu menyediakan beberapa halamannya untuk membuka peluang pembacanya saling berkenalan. Pada masanya, halaman sahabat pena ini pernah sangat popular. Bisa berkirim surat dan berkenalan dengan banyak sahabat sangatlah menyenangkan, apalagi sahabat luar negeri. Seperti Ruth dan Reza ini.

Sisi lain dari daya tarik KPW adalah keinginan pembuat film mengangkat isu penyakit kanker. Film KPW menjadi semacam literasi bagaimana menjadi keluarga, sahabat dan kerabat memperlakukan penderita kanker. Itu sebabnya, Sinemata menggandeng Yayasan Kanker Indonesia dalam memproduksi KPW.

Yayasan Kanker Indonesia memiliki jaringan cabang di seluruh Indonesia. Peran YKI sudah diakui lebih dari empat dekade perannya. Sinemata sebagai rumah produksi ingin KPW tidak mis-leading dalam produksi.

Sinopsis

RUTH DEWAYANI – atau biasa dipanggil Ruthie – tersenyum puas saat duduk di kantor barunya: KANTOR POS. Ya kantor pos!

Sejak kecil Ruth terobsesi menjadi staf kantor pos. Hanya REZA ASA PERMANA, yang memahami keinginan Ruth. Reza pula yang mendorong Ruth meraih angannya. Reza adalah sahabat pena atau pen-pal Ruth selama 18 tahun tanpa pernah bertemu. Reza bersekolah dokter di Belanda.

Rosiana mengantar putrinya, Wini, mengirim kartu pos. Kartu pos untuk Tuhan dengan alamat surga. Ruth bingung, tapi Rosiana meminta Ruth menerima saja kartu pos Wini!

Wini adalah penderita kanker darah. Lewat kartu pos untuk Tuhan, ia bisa berkeluh kesah ingin sembuh dan membuat bundanya bahagia. Bertemu Wini menjadi pengalaman tak

terlupakan dalam hidup Ruth. Ruth minta Reza bisa menjadi sponsor pengobatan Wini di Belanda. Reza setuju. Kris, teman main Ruth masa kecil, hadir dalam kehidupan Ruth. Bukan sebagai pengganggu, tapi kehadirannya membuat ragu Ruth akan pilihan cinta LDR-nya dengan Reza. Olok-olok masa kecil Kris terhadap Ruth masih membekas, pen-pal adalah pacar halusinasi.

Sebelum bertemu Ruth, Wini mendapatkan rasa percaya dirinya dari Kris yang selalu memotretnya. Kris pula yang mengajak Wini mendatangi peer group sesama penderita kanker.

“Ruth, Kris, Wini, Reza memiliki tautan cerita yang menjadikan film Kartu Pos Wini menarik tanpa perlu adegan penguras air mata. Relasi mereka menjadi kelindan cerita menarik, unik, dinamis dan menumbuhkan empati. ” ungkap Aris Muda Irawan.

Sweet & sour in a love story, Happy and sorrow in a life shorty…Byl/Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *