KopiPagi | UNGARAN : Lima wilayah kecamatan dari 19 kecamatan di Kabupaten Semarang ini termasuk wilayah rawan bencana, kelimanya adalah Kecamatan Banyubiru, Bandungan, Sumowono, Ungaran Barat dan Ungaran Timur dan untuk yang rawan banjir adalah di daerah Rawa Pening.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang Heru Subroto menyatakan, bahwa akhir-akhir ini khususnya di bulan Januari – Februari curah hujan cenderung tinggi. Sehingga, masyarakat harus tetap waspada karena setiap saat atau sewaktu-waktu dapat muncul bencana baik itu tanah longsor maupun banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menyikapi permasalah itu dengan beberapa langkah diantaranya dengan menyampaikan Surat Edaran (SE) Bupati Semarang kepada seluruh Camat di kabupaten ini.
“Intinya, dalam surat edaran tersebut agar masyarakat di masing-masing wilayah kecamatan itu untuk waspada pada musim peenghujan kali ini. Yang hampir terjadi setiap hari dengan curah hujan yang deras bahkan disertai pula angin di wilayah-wilayah tertentu. Bahkan, BPBD juga mempersiapkannya dengan mabuka Posko Bencana di masing-masing kecamatan,” kata Heru Subroto kepada koranpagionline.com, Selasa (26/01/2021).
Ditambahkan, bahwa dengan curah hujan yang tinggi yang terjadi setiap harinya ini maka harus diperhatikan masyarakat adalah daerah yang rawan terjadinya longsor maupun banjir. Dari 19 kecamatan di Kabupaten Semarang ini, ada lima atau enam kecamatan yang dinilainya rawan terjadinya bencana longsor dan banjir.
“Khususnya di Kabupaten Semarang ini yang menonjol adalah bencana tanah longsor. Seperti yang belum lama terjadi adalah bencana tanah longsor di daerah Kaligawe, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur. Selain itu, yang beberapa kali terjadi di daerah Kecamatan Banyubiru, Ambarawa dan Bandungan. Sementara untuk bencana banjir yang rawan adalah di daerah Rawa Pening,” katanya.
Terkait masa pandemi Covid-19 sekarang ini, BPBD Kab Semarang juga melaksanakan langkah antisipasi dengan melakukan peembagian masker kepada masyarakat. Sebagai contoh, yang dilakukannya saat bersama masyarakat di Kaligawe, Kel Susukan itu pada saat bergotong royong membersihkan longsoran dan puing-puing mereka tidak memakai masker. Melihat hal itu, BPBD langsung turun tangan membagikan masker.
“Pembagian masker yang kita lakukan ini, intinya berupaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 di tengah-tengah masyarakat. Dalam kegiatan apapun, sekarang ini masyarakat dan kita semua harus tetap patuh pada protokol kesehatan pencegahan penyebaran Cobid-19,” tandas Heru Subroto. ***
Pewarta : Heru Santoso.