BEKASI | KopiPagi : Kapolres Metro Kota Bekasi Kombes Pol Aloysius Suprijadi menyebutkan, Kota Bekasi tidak ramah anak. Ungkapan ini menanggapi maraknya kasus kekerasan seksual pada anak di Kota Bekasi.
Kapolres menyebutkan, berdasarkan tingginya laporan kasus kekerasan seksual pada anak di bawah umur yang diterima pihaknya, tercatat ada 83 laporan yang diterima pihaknya sepanjang 2021.
“Kota ini cukup berbahaya karena cukup tingginya angka-angka atau kejadian yang terkait pencabulan anak di bawah umur. Jadi Ini tidak cukup ramah terhadap anak-anak,” kata Aloysius, Senin (03/01/2022).
Aloysius menilai, tindak pencabulan terhadap anak kerap terjadi di lingkungan sekitar tempat tinggal korban, dan dilakukan oleh orang-orang yang sudah kenal dengan korban.
Ia pun mengimbau para orangtua agar selalu waspada terhadap keberadaan orang-orang di sekitar, serta rutin memantau aktivitas anak saat berada di luar rumah.
“Jangan mudah percaya sama orang lain, apalagi sama orang yang tidak kita kenal. Pencabulan ini kebetulan terjadi kepada lingkungan yang dikenalnya, tidak jauh dari lingkungan hidup sehari-hari,” imbuhnya.
Kapolres pun menjelaskan, untuk menekan tingginya angka kejahatan seksual di Kota Bekasi, pihaknya melakukan beberapa tindakan preventif, diantaranya sosialisasi kepada masyarakat dengan menggandeng pihak-pihak tertentu.
“Sehingga anak itu juga harus tahu dan waspada, yang mana yang sudah mulai mengarah kepada tindakan (pencabulan) tersebut, anak harus waspada,” jelas Aloysius.
Kapolres menambahkan, ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berperan dalam mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur di lingkungan masing-masing.
“Untuk pencegahan, atau tindakan preventifnya perlu dilakukan oleh seluruh masyarakat. Bukan hanya polisi saja yang bertanggungjawab dalam hal penindakan,” tandasnya. *Otn/Kop.
