Connect with us

HUKRIM

Jaksa Harus Mampu Memastikan Tidak Ada Kejahatan Lolos dari Jerat Hukum

Published

on

KopiPagi | JAKARTA : Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa (PPPJ) sangat penting bagi seorang jaksa. Melalui PPPJ karakter Tri Krama Adhyaksa mulai ditanamkan pada diri setiap insan Adhyaksa. Untuk itu ikuti PPPJ dengan sungguh-sungguh.

Demikian dikatakan Jaksa Agung Burhanuddin saat membuka PPPJ Angkatan 78 tahun 2021 secara virtual dari ruang kerjanya di Menara Karika Adhyaksa Kejaksaan Agung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (12/08/2021).

Dalam sambutannya itu, Jaksa Agung Burhanuddin mengatakan, PPPJ tidak hanya membuat jaksa menjadi pintar, tetapi juga untuk membentuk seorang jaksa menjadi pribadi yang berintegritas.

“Proses PPPJ yang ini akan menentukan kualitas fondasi seorang jaksa, melatih jaksa untuk mampu menghadapi segala tantangan, persoalan dan dinamika tugas yang harus dihadapi di masa mendatang,” kata Burhanuddin.

Menurut Jaksa Agung Burhanuddin, penegakan hukum sangat dinamis. Perubahan modus operandi tindak pidana cenderung semakin kompleks dan cepat. Bahkan kejahatan konvensional telah bertransformasi berkembang menjadi kejahatan korporasi (corporate crime) serta kejahatan politik (top hat crime).

Di samping itu, kata Jaksa Agung, revolusi mobilitas manusia telah berdampak pada daya jangkau kejahatan yang mampu melintasi batas-batas teritorial suatu negara (transnational crime).

Fenomena kecanggihan teknologi turut menjadi sarana yang kian memudahkan kejahatan tersebut berkembang sedemikian luas. Hal-hal tersebut membuat pemberantasan tindak pidana bukanlah merupakan suatu pekerjaan yang mudah.

“Oleh karena itu, sebagai seorang jaksa dituntut untuk selalu meng-update kapasistas dan kapabilitas agar mampu memastikan tidak ada satupun kejahatan yang lolos dari jerat hukum,” jelas Jaksa Agung Burhanuddin.

Pada kesempatan itu Jaksa Agung Burhanuddin mengungkapkan bahwa dirinya telah mengambil tindakan tegas terhadap jaksa-jaksa yang terbukti melakukan perbuatan tercela.

“Untuk itu, sebagai calon jaksa, saya minta saudara sekalian sedini mungkin memupuk integritas. Ingat, untuk kesekian kalinya saya tegaskan, saya tidak butuh jaksa pintar tapi saya butuh jaksa pintar dan berintegritas,” tegas Jaksa Agung.

Pada bagian lain sambutannya, Jaksa Agung Burhanuddin RI mengatakan bahwa tantangan lain yang perlu dicermati adalah berkembangnya nilai nilai keadilan dalam penegakan hukum, persoalan bagaimana menyeimbangkan kepastian hukum, nilai-nilai keadilan yang hidup di tengah masyarakat serta kemanfaatan hukum.

Hal ini dapat dilihat dari masih kurangnya kepekaan aparat penegak hukum dalam menerapkan keadilan restoratif pada rakyatkecil, sehingga orientasi penyelesaian masih saja bertumpu pada penyelesaian di peradilan konvesional.

“Ini tentunya menjadi tantangan bagi calpn jaksa untuk belajar memaknai dan memahami maksud dari tujuan penegakan hukum,” tutur Jaksa Agung Burhanuddin. ***

Pewarta : Syamsuri.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *