Connect with us

HUKRIM

Jaksa Agung : Wujudkan Penegakan Hukum Secara Adil Bagi Anak & Perempuan

Published

on

KopiPagi | JAKARTA : Sejalan dengan tiga prioritas utama agenda pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) tahun 2030, Indonesia telah mengimplementasikan langkah-langkah penegakkan hukum secara adil yang memberikan perlindungan pada anak-anak dan perempuan dalam berbagai bentuk, baik sebagai pelaku, korban maupun saksi.

Demikian dikatakan Jaksa Agung RI, Dr Burhanuddin SH MH, dalam Kongres Persatuan Bangsa Bangsa Pencegahan Kejahatan Dan Peradilan Pidana Ke -14 (The 14th United Nations Congres on Crime Prevention and Criminal Justice) yang berlangsung sejak 7 Maret hingga 12 Maret 2021 mendatang di Kyoto, Jepang.

Jaksa Agung Burhanuddin yang menyampaikan pandangannya secara virtual dari Gedung Menara Kartika Adhyaksa Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (10/03/2021), menegaskan, metode restorative justice di dalam peradilan pidana Indonesia merupakan pendekatan terintegrasi terhadap penanganan tantangan peradilan pidana, dimulai dari penyelidikan, penyidikan, penuntutan, hingga penjatuhan putusan pengadilan.

Dia lalu menyampaikan sejumlah capaian Indonesia terkait restorative justice yang dapat mempersingkat proses peradilan yang berkepanjangan serta penyelesaian isu kelebihan kapasitas narapidana di lembaga pemasyarakatan.

“Dalam hal kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak, sistem peradilan pidana Indonesia telah disediakan akses keadilan yang luas bagi perempuan dan anak-anak melalui larangan praktik yang mengarah pada diskriminasi,” ucapnya.

Indonesia, kata Jaksa Agung, juga berikan perhatian khusus terhadap perlindungan korban melalui pemberian restitusi, kompensasi, bantuan medis dan hukum di semua tahap proses peradilan.

Khusus untuk perolehan pernyataan saksi anak-anak, telah dilakukan pendekatan melalui pernyataan yang direkam untuk menjaga keselamatan, keamanan dan perlindungan psikologis anak-anak.

“Inovasi sistem peradilan pidana memerlukan dukungan dan kerja sama semua pemangku kepentingan terkait, baik di tingkat domestik maupun di tingkat internasional. Berbagai pengalaman dan best practices serta pelatihan dan peningkatan kapasitas merupakan kunci untuk maju,” sebut Jaksa Agung Burhanuddin. ***

Pewarta : Syamsuri.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *