Connect with us

BIVEST

GEMARI Gelar Workshop JUARA, Buka Peluang Olah Produk Kayu Bekas

Published

on

KopiPagi UNGARAN : Desa Jetis, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang selama ini sudah dikenal sebagai “Sentra Tanaman Hias”. Dan tentu saja ini sudah turun temurun, namun sekarang ini ‘kaum milenial’ khususnya generasi muda mulai tertarik merambah berkreasi dari bahan-bahan bekas menjadi produk dengan nilai jual yang tinggi, salah satunya dengan mengolah kayu menjadi pot bunga.

Sebagai titik awal memulai ‘bisnis’ pot kayu, digelar Workshop Juara (Jetis Punya Karya) yang dimotori oleh GEMARI (Gerakan Milenilal Ungaran Serasi) yang bekerja sama dengan milenial Desa Jetis, Senin (28/09/2020) di Balai Desa Jetis. Dalam kegiatan ini, diikuti sebanyak 30 peserta yang semuanya dari Karang Taruna Desa Jetis dengan dihadiri langsung perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jateng dan GM The Wujil.

Kepala Desa (Kades) Jetis, Sevlen Cahyo Widi SA menjelaskan, bahwa kegiatan workshop yang dilaksanakan ini bekerja sama dengan Gemari dan Milenial Desa Jetis. Bahkan, didalamnya Gemari berkolaborasi dengan BUMDes Jetis. Dari workshop ini, punya harapan bagaimana menstimulus kaum milenial khususnya di Desa Jetis agar dapat dan mau membuka peluang bisnis baru. Dalam workshop ini diutamakan pengolahan kayu bekas yang selama ini tidak berguna. Selanjutnya dimanfaatkan dengan melihat potensi bisnis maupun ‘fresh market’-nya.

Usman (pegang mike) dari Tim GEMARI saat membimbing acara workshop. (foto : Heru  Santoso) ;

“Di Desa Jetis ini selama ini tetelah dikenal sebagai Desa Tanaman Hias. Dari sini, kaum milenial kita ajak menciptakan peluang bisnis baru dengan pengolahan barang-barang bekas khususnya dari kayu. Produk-produk yang akan dibuat lebih banyak berupa ‘pot kayu’ dan sekarang ini diakuinya lagi naik daun,” terang Sevlen Cahyo Widi SA kepada koranpagionline.com, Selasa (29/09/2020).

Sementara itu, Usman dari GEMARI menambahkan, bahwa kegiatan workshop ini digelar pada intinya memberikan motivasi dalam mengerjakan edukasi kreatif terkait dengan potensi di Desa Jetis ini. Yang selama ini terkenal dengan sentra tanaman hias dan dengan inovasi kreatif baru yaitu dengan membuka peluang bisnis baru berupa pot kayu maka akan menambah kreatifitas baru pula khususnya dari kalangan millenial Desa Jetis.

“Sekarang ini, diakui atau tidak pot bunga dari kayu ini lagi “menanjak”, bahkan permintaannya luar biasa. Harapannya, dari workshop ini akan memunculkan bibit-bibit kreatifitas baru dari millenial Desa Jetis ini. Sehingga selain menjadi setra tanaman hias juga akan menjadi ‘sentra kreatifitas millenial’,” terang Usman didampingi Herlambang S, Ketua GEMARI Kabupaten Semarang.

Ditambahkan, bahwa pot kayu ini dijamin banyak peminatnya. Harapannya, langkah nyata ini dapat menggugah khususnya kaum millenial untuk menjadi generasi yang tanggap dan peka akan peluang bisnis baru. Selain itu, dengan bahan yang selama ini banyak dianggap sebagai sampah namun apabila diolah dengan penuh kreatifitas akan dapat menghasilkan nilai jual yang tinggi.

Workshop ini diikuti sebanyak 30 peserta dari Karang taruna Desa Jetis. Pada intinya, workshop ini lebih pada pengenalan awal dalam memberikan support kepada kaum millenial Desa Jetis untuk membuka peluang baru. Untuk secara ‘gamblang’ dalam menyelesaikan penggarapan pot kayu ini, GEMARI siap untuk membimbingnya bahkan membantu dalam pemasarannya.

“Harapan lain, kreatifitas pot kayu ini dapat memiliki ciri khas khusus dari Desa Jetis,” tandasnya. ***

Pewarta : Heru Santoso.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *