Connect with us

HUKRIM

Ditahan Polda, Santri Dipulangkan & Pesantren Ditutup : Gus Samsudin Tamat Sudah!

Published

on

BLITAR | KopiPagi : Karir Gus Samsudin tamat sudah!. Puluhan santri Samsudin alias Gus Samsudin Jadab Blitar dipulangkan ke rumah masing-masing. Begitu Padepokan atau Pondok Pesantren Nuswantoro miliknya di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar, ditutup puka.

Pasca ditahannya Gus Samsudin di Poda Jatim, para santri pun dipulangkan paksa yang dimulai sejak Sabtu (09/03/2024) kemarin. Gus Samsudin ditahan karena terkait kasus pembuatan konten di media sosial (Medsos) yang menyesatkan yakni membolehkan tukar pasangan, asal suka sama suka.

Sementara itu, Humas Kemenag Kabupaten Blitar Jamil Mashadi, mengungkapkan bahwa dari 30-an santri yang dipulangkan, 12 santri di antaranya berasal dari Malang dan Kumajuang Jawa Timur.

Selain dari Jawa Timur, yakni Malang, Lumajang dan Tuban, beberapa santri yang dipulangkan ada yang berasal dari luar Jawa. Dari data yang dihimpun, dari Dompu Nusa Tenggara Barat. “Paling jauh dari Riau Sumatera,” terang Jamil.

Penutupan Padepokan Gus Samsidin dan pemulangan santri merupakan hasil kesepakatan Forkopimda Kabupaten Blitar. Pemulangan dilaksanakan bertahap dan secara tekhnis Pemkab Blitar melalui dinas sosial menyiapkan armada bus, yakni khususnya untuk santri warga Jawa Timur. Mereka diantar hingga ke rumah masing-masing.

Wanita Muda Meninggal di Pondok

Sementara itu, Gus Samsudin juga bakal dihadapkan kasus kematian wanita muda berinisial SWT yang ditemukan tak bernyawa di toilet Pondok Niswantoro Blitar. Wanita muda tersebut diketahui usai melakukan pengobatan alternatif dan melakukan serangkaian terapi.

Dinas Kesehatan (Dinkies) Kabupaten Blitar, juga bertindak cepat tuurun ke lokasi (TKP) penemuan mayat guna melakukan pemerikasaan dan meminta keterangan pada peniliknya saat itu. Gus Samsudin diminta memberikan klarifikasi setelah ada seorang perempuan ditemukan tewas di kamar mandi pondok miliknya.

“Kami minta penjelasan atau klarifikasi (ke Gus Samsudin) dan dijawab bahwa betul tamu dari Surabaya itu datang silaturahmi ke pondok Pak Samsudin. Katanya tamu itu mengeluhkan pusing dan sesak napas,” ujar Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinkes Blitar Suhandono.

Gus Samsudin sudah sempat memberikan keterangan bahwa ia hanya melakukan obat, pijatan dan terapi kepada korban. Selain itu, ia hanya memberikan petuah atau nasihat kepada korban, termasuk memberi dukungan motivasi agar kembali sehat dan bisa tertib dalam salat.

“(Gus Samsudin) mengaku tidak melakukan apa-apa (pengobatan), tapi kami sampaikan, kalau ada praktik pemijatan sebagainya, harus segera mengurus izin dulu. Nanti tetap kami pantau, sambil kami laporkan ke pimpinan,” tutur Handono. *Ist/Kop.