Connect with us

REGIONAL

Dirut Perum Jasa Tirta 1 Raymon VR : Kualitas Air Rawapening Sangat Rendah…

Published

on

UNGARAN | KopiPagi : Danau Rawapening itu merupakan danau yang airnya sangat sulit untuk diperbaruhi karena sumber airnya sangat terbatas, namun apabila elevasi Rawapening itu diturunkan akibatnya airnya akan semain menurun atau semakin sedikit. Demikian dikatakan Raymond Valian Ruritan, Dirut Perum Jasa Tirta 1 kepada wartawan di Kabupaten Semarang, belum lama ini.

“Untuk itu, elevasi pada Danau Rawapening sangat penting. Pasalnya, untuk tampungan dari Rawapening itu sangat tergantung akan luasan rawa yang ada. Jika, elevasi diturunkan maka tampungan akan semakin berkurang atau semakin sedikit. Hingga sekarang ini, air Rawapening itu mengalir ke arah Sungai Tuntang. Dari sini, penggunaan airnya sangat beragam dan yang menggunakan juga banyak. Diantaranya digunakan untuk PLTA Timo dan PLTA Jelok, untuk irigasi Glapan yang dibangun zaman Belanda, serta PDAM Kabupaten Semarang juga memanfaatkannya untuk air bersih,” jelas Raymond.

Ditambahkan, bahwa upaya menaikkan elevasi Rawapening sesuai dengan yang dikehendaki Kementerian PUPR maka telah dilaksanakan koordinasi antara Pemprov Jateng dengan para petani pemilik lahan dengan tujuan utamanya adalah untuk menjaga tampungan Rawapening dapat naik. Sementara, untuk kualitas air Rawapening itu sangat rendah, ini hasil pantauan yang dilakukannya pada 14 titik di perairan Rawapening.

“Dari hal itu semua, jika akan membenahi kualitas air dari Danau Rawapening, maka harus bisa mengendalikan aliran limbah domestik yang sampai sekarang terus masuk Rawapening. Limbah tersebut asalnya dari rumah tangga maupun perekonomian di sekitar Rawapening. Harusnya, pengelolaan limbah rumah tangga maupun industri serta yang lain yang masuk Rawapening secepatnya dapat dilakukan pengelolaannya. Dengan tidak adanya pengelolaan limbah tersebut, maka Rawapening akan mengalami eutrofikasi (keadaan air di dalam Rawapening  yang banyak mengandung zat hara atau nutrien, nitrgogen fosfat),” jelasnya lebih lanjut.

Menurutnya, dari perkembangan sekarang ini jika tidak ada pengelolaan Rawapening secara maksimal maka cepat atau lambat Rawapening akan mengalami kedangkalan. Untuk itu, harus ada sikap kebersamaan dalam menjaga kelangsungan maupun kelestarian akan danau Rawapening ini. Semua yang terlibat harus bergerak demi Rawapening agar ke depannya tidak sampai menjadi ‘danau mati’. ***

Pewarta : Heru Santoso.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *