KopiPagi | JAKARTA : Malang tak dapat ditolak, untung pun tak dapat diraih. Ungkapan ini sama persis dengan nasib apes yang dialami Briptu Pramudya Nugraha anggota Polres Metro Jakarta Utara. Betapa tidak, ia bermaksud menemui anak-istri tapi dicurigai mau mencuri.
Karena gerak geriknya mencurigakan warga pun mengepung dan meringkusnya, Jumat (26/02/2021) pagi sekitar pukul 04:40 WIB. Tak ayal lagi polisi berpakaian sipil dan berpistol ini nyaris dihakimi massa. Ia akhirnya tak berdaya diikat tubuhnya sebelum diamankan anggota Babinsa.
Sebenarnya tak ada yang bisa disalahkan dalam kejadian ini, baik warga masyarakat maupun polisi itu sendiri. Warga manapun akan curiga bila melihat orang yang mengendap-endap di pagi buta dan berusaha membuka pintu kamar kost wanita. Begitu pun, sebut saja Briptu Pram, yang hendak menemui anak istrinya di rumah kost apa ada salahnya. Tentu tidak.
Inilah risiko polisi yang bertugas tak berpakaian dinas. Semisal intel dan serse tentu dalam tugas kesehariannya berpakaian sipil ala masyarakat pada umumnya. Dan bagi Briptu Pram sebagai anggota Korps Bhayangkara sudah terbiasa pulang ke rumah tanpa batas waktu karena tuntutan pekerjaannya.
Pengepungan warga ini bermula adanya laporan penghuni rumah kost kepada ketua Rukun Warga setempat tentang adanya orang mencurigakan yang sedang berusaha menjebol pintu. Ketua RW pun mengajak warga lainnya mendatangi lokasi dan melakukan pengepungan. Dan ternyata laporan penghuni kosan itu terbukti, seorang pria tak dikenal tiba-tiba kabur dari rumah kost yang dihuni seorang wanita di Jalan Kebon Kacang Tanah Abang Jakarta Pusat..
Dalam kondisi sudah terkepung, pria itu mengeluarkan pistol yang diselipkan di balik jaketnya. Beruntung ketua RW berhasil merampas pistol itu dan pria itu diringkus warga, kemudian diikat-ikat. Tapi betapa terkejutnya warga, setelah digeledah di dompet pria itu ditemukan identitas berupa Kartu Tanda Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia. Dan pria yang dikira maling itu ternyata bernama Pramudya Nugroho dengan pangkat Briptu.
Melihat orang yang ditangkap dan dicurigai sebagai pencuri adalah polisi, warga pun melaporkan kejadian itu kepada Bintara Pembina Desa (Babinsa) setempat langsung mendatangi lokasi. Dan didapatkan pria yang dituduh akan mencuri itu dalam kondisi tak berdaya dengan tubuh terikat. Kedua kaki dan tangan diikat menggtnakan lakban. Pokoknya tubuhnya terikat tak berkutik.
Mengantisipasi amuk massa, prajurit TNI langsung mengamankan pelaku beserta barang bukti sepucuk pistol revolver warna hitam. Dan pelaku kemudian dibawa ke Markas Polsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat. Beruntung Babinsa bertindak cepat sehingga tidak terjadi dihakimi massa.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengklarifikasi terkait penangkapan anggota polisi di Jalan Kebon Kacang yang disangka pencuri tersebut. Menurutnya, pria yang diamankan itu bukan intel Polda Metro Jaya, tapi salah satu anggota Polres Metro Jakarta Utara.
Menurut Yusri, memang benar ada anggota Pollres Metro Jakarta Utara, Briptu Pramudya Nugraha yang diamankan warga dan diikat. Tapi, bukan karena melakukan pencurian atau akan mencuri.
Jadi bukan intel Polda, dia itu salah satu anggota Polres Metro Jakarta Utara. Ini ada kesalahpahaman saja, dia kesana untuk menemui anak dan istrinya. Lalu diteriaki pencuri,” katanya. *Viv/Kop.