SALATIGA | KopiPagi : Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Salatiga kembali berkomitmen mengentaskan dan membebaskan warga binaan dari buta huruf Al Quran, salah satu langkahnya dengan menggandeng berbagai pihak dalam memberikan pembinaan dan pendampingan pembelajaran Iqro hingga Al Quran kepada para warga binaan.
“Rutan Salatiga sengaja mi menggandeng berbagai pihak dalam memberikan pembinaan dan pendampingan pembelajaran guna membebaskan warga binaan dari buta huruf Al Quran. Salah satu cara yang kita lakukan dengan membagi dan memberikan kelas khusus kepada warga binaan yang belum bisa membaca Iqro. Juga, membuka kelas bagi yang sudah mulai mengenal Iqro ataupun Al Quran,” jelas Kepala Rutan Salatiga Andri Lesmano didampingi Humas Nuryadi kepada koranpagionline.com, Selasa (08/11/2022).
Sejumlah lembaga yang digandeng untuk kerjasama adalah Yayasan Hati Beriman, Owner Singkong D9, Kementerian Agama (Kemenag) serta penyuluh keagamaan dari Kota Salatiga.
Sementara itu, Ustadz Toyib dari Yayasan Hati Beriman Salatiga menyatakan, pihaknya sangat mendukung program pembinaan kepada warga binaan di Rutan Salatiga ini. Salah satu pembelajaran yang diberikan pembinaan belajar Ilmu Tajwid dan Iqro. Intinya, agar warga binaan bisa membaca kitab suci Al-Qur’an dengan baik dan benar.
“Pembinaan yang dilakukan Rutan Salatga ini dinilainya sangat positif. Sehingga, warga binaan tidak ngelamun dan meratapi nasib saja saat menghuni Rutan Salatiga. Bahwa belajar membaca Al Qur’an ini menjadi poin penting bagi warga binaan ketika pada saatnya nanti bebas. Dengan bekal keimanan dan ketaqwaan akan menjadi kunci meminimalisir tindak pidana bagi mereka,” tandasnya. *Kop.
Pewarta : Heru Santso.
