Connect with us

REGIONAL

Wakil Ketua APEKSI, H. Marten Taha : Bom Bunuh Diri Gereja Makassar Sangat Keji

Published

on

KopiPagi | GORONTALO : Walikota Gorontalo, H. Marten Taha S.E., M.Ec.Dev., mengaku prihatin dan mengutuk keras aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang melukai tak kurang dari 20 orang.

Menurut Marten Taha, apa pun alasannya, bom bunuh diri tersebut tidak dapat dibenarkan. Marten Taha juga menegaskan, tidak ada satu agama pun di dunia yang membenarkan cara-cara keji seperti itu.

“Apa pun alasannya, bom bunuh diri itu sama sekali tidak berperikemanusiaan. Saya sangat prihatin dengan kejadian ini. Saya juga mengutuk keras perbuatan keji seperti ini,” ujar Marten Taha ketika diwawancarai otonominews melalui sambungan langsung jarak jauh, Minggu (28/03/2021).

Selain mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu-isu yang menyesatkan terkait bom bunuh diri tersebut, Marten Taha percaya masyarakat Makassar tabah dan kuat menerima cobaan tersebut. Marten Taha juga percaya masyarakat Makassar sudah semakin bijak dalam menyikapi setiap permasalahan yang terjadi.

“Kita serahkan hal ini kepada aparat keamanan. Percayalah, aksi teror yang terjadi tak lain adalah untuk menakut-nakuti dan memecah-belah hubungan antar-umat beragama. Tapi saya percaya, masyarakat Makassar sekarang sudah semakin bijak dalam menyikapi setiap permasalahan. Jadi sebaiknya, kita serahkan saja penyelesaiannya kepada pihak berwenang untuk mengusut tuntas,” ujar Marten Taha.

Wakil Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ini juga menegaskan, tindakan bom bunuh diri itu bukan bagian dari perjuangan agama dan tidak mewakili agama apapun. Menurut Marten Taha, apa pun alasannya, tindakan itu sama sekali tidak berperikemanusiaan dan tidak ada satu agama pun di dunia yang membenarkannya.

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol. Argo Yuwono, mengatakan hingga Minggu siang tercatat jumlah korban akibat serangan bom bunuh diri tersebut sebanyak 14 orang. Mereka umumnya mengalami luka di kaki, kepala, lengan, betis, paha, leher, dan wajah.

Data kemudian bertambah pada sore harinya, tercatat jumlah korban sebanyak 20 orang dengan luka beragam mulai dari luka berat, sedang hingga ringan.

“Sampai saat ini jumlahnya, di RS Bhayangkara tujuh orang, RS Siloam empat orang. Dari total dengan data luka ringan sudah pulang, sebanyak 20 orang. Ini perkembangan terakhir,” papar Kapolda Sulsel Irjen Merdisyam saat mengunjungi korban di RS Stella Maris, Makassar.

Berdasarkan informasi yang diterima polisi, pelaku serangan bom bunuh diri tersebut dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor. Kedua terduga pelaku disebut sempat berniat masuk ke halaman Gereja Katederal Makassar melalui pintu masuk di Jalan Kajaulalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar tapi dicegat petugas sekuriti. Otn/Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *