Connect with us

JAGAT

Trump Dituntut Mudur : Kerusuhan AS Meluas, Pertokoan Dijarah, Kantor Polisi Dibakar

Published

on

KopiOnline WASHINGTON ,- Sejumlah unjuk rasa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di Amerika Serikat (AS) menuntut Presiden Donald Trump mudur. Demo berujung ricuh dan menyebabkan setidaknya dua warga sipil tewas, beberapa anggota kepolisian terluka, sejumlah toko dijarah massa, dan fasilitas umum rusak.

Informasi itu diperoleh dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Chicago lewat pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad (31/05/2020).

Dua warga sipil yang meninggal dunia itu merupakan pengunjuk rasa dari dua kota berbeda, yaitu Detroit dan Indianapolis. Menurut pantauan KJRI Chicago, Kepolisian Detroit pada Sabtu (30/05/2020) mengonfirmasi seorang pria berusia 21 tahun tewas akibat penembakan saat aksi massa berlangsung.

Sementara itu, kepala kepolisian di Indianapolis sempat mengumumkan tiga pengunjuk rasa tertembak dan satu di antaranya meninggal dunia. Dari pihak kepolisian, satu polisi di Indianapolis mengalami luka dan seorang anggota kepolisian di Milwaukee, Wisconsin, juga dikabarkan kena tembak dan dipukuli massa, tetapi ia selamat karena rompi antipeluru.

Warga berunjuk rasa menuntut seorang anggota kepolisian Minneapolis, Derek Chauvin, dihukum setelah ia diketahui menyiksa seorang warga kulit hitam, George Floyd, sampai tewas. Chauvin saat ini telah dicopot dari kesatuannya, dituntut dengan dua pasal pembunuhan, dan ditahan di Ramsey County Jail dengan jaminan 500.000 dolar AS (sekitar Rp7,161 miliar).

Sementara itu di daerah Midwest yang jadi wilayah kerja KJRI Chicago, aksi unjuk rasa berlangsung di kota kembar Minneapolis dan St. Paul di Minnesota; Indianapolis di Indiana; Des Moines di Iowa; Cincinnati dan Columbus di Ohio; Omaha di Nebraska; Detroit di Michigan dan Fargo di North Dakota.

“Setidaknya ada 1.990 warga negara Indonesia yang tinggal di daerah tersebut, tetapi tidak ada WNI yang jadi korban insiden bentrok pengunjuk rasa dan kepolisian di AS,” kata KJRI Chicago.

Di samping korban jiwa dan luka-luka, menurut pantauan KJRI Chicago, sejumlah pertokoan di Chicago dan Indiana dijarah sekelompok massa. “Penjarahan terjadi di toko swalayan termasuk toko ponsel AT&T, toko peralatan olahraga Nike dan Footlocker, serta toko serba ada Macy’s yang berada dekat lokasi unjuk rasa,” terang KJRI Chicago menyampaikan situasi yang terjadi, Sabtu (30/05/2020).

Tidak hanya pertokoan, beberapa kantor polisi pun turut dibakar massa, di antaranya di kantor kepolisan 3rd Precint, Minneapolis, Minnesota, Jumat (29/5) dan kantor kepolisian di Ferguson, Missouri, pada pukul 24:00, Sabtu (30/05/2020). Satu mobil milik kepolisian di Indianapolis juga dibakar massa.

Akibat bentrok, setidaknya puluhan pengunjuk rasa ditangkap oleh kepolisian karena dinilai telah melanggar aturan jam malam serta merusak fasilitas umum. Kepolisian Minnesota menangkap sekitar 70 pengunjuk rasa, sementara Kepolisian Chicago di Illinois menahan kurang lebih 108 orang yang diduga merusak fasilitas umum.

Sementara itu di Detroit, kepolisian setempat menangkap 40 pengunjuk rasa yang 75 persen di antaranya berasal dari luar kota, demikian kata otoritas terkait. Di Colombus, kepolisian menangkap 11 pengunjuk rasa karena diyakini berbuat kerusakan. Kemudian di negara bagian Wisconsin, 50 orang juga ditangkap kepolisian setempat.

Setelah adanya insiden tersebut, beberapa negara bagian dan pemerintah kota memberlakukan jam malam, menurunkan pasukan tambahan, dan menutup sejumlah ruas jalan tol guna membatasi pergerakan massa.

Pentagon Siagakan Militer

Demonstrasi berujung kerusuhan di negara bagian Minnesota meluas. Pentagon mengumumkan peningkatan status siaga beberapa unit militer Amerika Serikat (AS). Demonstrasi di Minneapolis dan Saint Pau yang dikenal sebagai “Kota Kembar” di Minnesota, dipicu oleh pembunuhan pria kulit hitam tak bersenjata George Floyd (46) oleh polisi setempat.

Donald Trump menawarkan bantuan militer ke negara bagian Minnesota guna meredam kerusuhan yang berawal dari aksi solidaritas atas kematian warga keturunan Afrika Amerika George Floyd. Menurut Trump, pengerahan militer dapat dilakukan ‘sangat cepat’ jika ada permintaan dari otoritas lokal setempat.

“Kami sudah mempersiapkan militer yang akan dan bisa (dikerahkan), jika mereka (Minnesota) ingin memanggil militer kami. Kami bisa menempatkan pasukan kami di lapangan dengan sangat cepat,” kata Trump  sebagaimana dilansir CNN, Sabtu (30/05/2020).

Seorang pejabat AS yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, militer telah memerintahkan sejumlah personelnya yang aktif bertugas untuk bersiap-siap ditempatkan jika pemerintah Minnesota meminta bantuan mereka.

Tentara Garda Nasional California berjaga di Los Angeles Convention Center, 31 Mei 2020, mencegah kerusuhan menyusul tewasnya pria kulit hitam George Floyd akibat kekerasan polisi di Minneapolis enam hari sebelumnya.  Foto: AFP 

Pentagon menyatakan bahwa unit militer mereka berada pada status penarikan empat jam untuk siap jika diminta Gubernur Minnesota mengatasi kerusuhan yang juga telah meluas ke beberapa wilayah lain di AS. Sekadar informasi, militer aktif AS biasanya tak ikut serta dalam penegakan hukum domestik.

Sementara sekitar 500 anggota Garda Nasional Minnesota sekarang sedang berusaha mengendalikan kerusuhan. Pasukan tersebut telah menjaga petugas pemadam kebakaran saat mereka memadamkan kobaran api, dan juga berpartisipasi dalam membubarkan pengunjuk rasa.

Kota-kota lain yang dilanda protes dan kerusuhan sudah mulai mengerahkan personel militer. Pada hari Sabtu, pihak Gubernur Georgia mengirim 500 anggota Garda Nasional negara bagian tersebut untuk melindungi orang-orang dan properti di Atlan.

KJRI Chicago Terus Pantau Kondisi WNI

Sementara itu Konsulat Jenderal Indoesia (KJRI) Chicago menyatakan terus memantau kondisi warga negara Indonesia (WNI), di tengah terus meluasnya demonstrasi berujung kerusuhan di Amerika Serikat (AS). KJRI menuturkan, sejauh ini para WNI tersebut dalam kondisi aman.

Di kawasan Midwest AS yang menjadi wilayah kerja KJRI Chicago demonstrasi berlangsung di Twin Cities, yakni Minneapolis dan St. Paul, Indianapolis, Des Moines, Columbus, Omaha, Detroit dan Fargo.

Hingga Sabtu malam waktu setempat, atau Minggu (31/05/2020), siang waktu Indonesia barat, menurut keterangan KJRI Chicago yang diterima Sindonews, WNI yang ada di kota-kota yang dilanda aksi protes dilaporkan berada dalam keadaan baik dan aman.

Jumlah WNI yang terdapat di kota-kota tersebut adalah, Chicago 864 orang, Minneapolis-St. Paul 272 orang, Detroit 334 orang, Des Moines 36 orang, Cincinnati 81 orang, Columbus 277 orang, Cleveland 68 orang, Toledo 31 orang dan Dayton 27 orang.

“KJRI Chicago terus berkomunikasi dengan simpul-simpul masyarakat Indonesia di kota-kota tempat terjadinya aksi-aksi tersebut sekaligus melibatkan warga untuk menyebarluaskan himbauan-himbauan KJRI, via pesan singkat maupun media sosial, agar warga tetap tenang namun waspada, menghindari tempat-tempat aksi unjuk rasa, serta laporkan ke Hotline 24 jam KJRI apabila terdapat warga Indonesia yang memerlukan bantuan,” ujar KJRI Chicago.

Sebelumnya, Gubernur negara bagian Minnesota, Tim Walz, mengatakan bahwa aksi demonstrasi yang berlangsung di kota Minneapolis “tidak lagi” tentang kematian George Floyd. Aksi demonstrasi itu terus berkembang menjadi kerusuhan massal.

“Ini tentang menyerang masyarakat sipil, menanamkan rasa takut dan mengganggu kota-kota besar kita,” kata Walz dalam sebuah pernyataan.

Dia kemudian mengatakan akan mengizinkan mobilisasi penuh Garda Nasional untuk menghalau para demonstran. Walz menyebut langkah itu tindakan yang belum pernah dilakukan dalam sejarah sejak berdirinya Garda Nasional Minnesota 164 tahun silam. Kop/Ist.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *