Connect with us

PERISTIWA

Tragedi Perahu Terbalik di Waduk Kedungombo : 9 Korban Ditemukan Tewas

Published

on

KopiPagi | BOYOLALI : Dari tragedi perahu terbaik yang dinaiki sebanyak 20 orang di Waduk Kedungombo, Kecamatan Kemusu, Kaabupaten Boyolali pada Sabtu (15/05/2021) kini menyisakan duka mendalam, pasalnya sembilan orang yang tenggelam akhirnya berhasil ditemukan dalam keadaan tewas.

 

Sembilan korban yang berhasil ditemukan tewas masing-masing Siti Mukaromah (29) warga Ketro, Kec Karangrayung, Kab Grobogan, Najwa Ayla Welda (6) warga Klarangan, Kec Karangrayung, Kab Grobogan, Niken Safitri (8) warga Ketro, Kec Karangrayung, Kab Grobogan, Tituk Mulyani (36) warga Dusun Mendalan, Desa Mojoagung, Kec Karangrayung, Kab Grobogan, Tri Iriana Wahyuningtyas (27) warga Pilangrejo, Kec Juwangi, Kab Boyolali.

Lalu, Zamzam Tabah Octaviana (7)  warga Pilangrejo, Kec Juwangi, Kab Boyolali, Jalal (2) warga Pilangrejo, Kec Juwangi, Kab Boyolali, Acek Jalil Rosid (4) warga Pilangrejo, Kec Juwangi, Kab Boyolali, dan Desti (9) warga Karangmanis, Kec Juwangi, Kab Boyolali.


Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar menyatakan, bahwa setelah tragedi perahu terbalik dan sembilan orang dinyatakan tenggelam akhirnya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Pencarian korban dengan mengerahkan banyak tim, baik tim SAR, Polisi, TNI, BPBD maupun relawan. Ke sembilan korban ini ditemukan tidak bersamaan, namun dengan waktu yang berbeda.

“Pengalaman perahu terbaik dengan isi 20 penumpang ini, hendaknya tidak akan terulaang keembali. Untuk itu, kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak main-main saat menaiki perahu serta jangan diabaikan masalah protokol kesehatan saat berada di lokasi wisata. Melihat perahu yang dinaiki, diduga itu melebihi kapasitas serta seluruh penumpang mengabaikan protokol kesehatan,” jelas Kombes Pol Iskandar kepada wartawan di Boyolali, Senin (17/05/2021).

 

Menurutnya, kapasitas perahu itu hanya untuk 10 orang, namun ternyata diisi sebanyak 20 orang. Selain itu, tidak disediakan pula pelampung untuk para penumpang. Dan, yang miris adalah nahkoda perahu masih berusia anak-anak.  ***

 

Pewarta : Heru Santoso.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *