Connect with us

LIFE

Titin Bidan Puskesmas Cilawu Tak Kenal Lelah Melayani Warga

Published

on

KopiPagi | GARUT : Bidan Titin Priantini.S,ST.Bdn, adalah anggota dari UPT Puskesmas Kecamatan Cikawu, Kabupaten Garut Jawa Barat, tak kenal lelah dan tak mengenal waktu untuk menjalani profesinya; Tenaga dan pikiran dicurahkan semata untuk memberikan pelayanan kepada warga masyarakat.

Ditemui di tempat  praktekya di  Kampung Cigadog RT 02 RW 08 Desa Karyamekar, Bidan Titin membenarkan kalau dirinya selalu berkeliling  dari kampung ke kampung bersama kader sebelum buka praktek.

“Tugas adalah amanah yang harus diemban. Kadi ya sudah terbiasa keliling kampung memberikan edikasi dan sosialisasi yang berkaitan dengan kesehatan,” ujarnya, Selasa (08/06/2021).

Terlebih pada saat terjadi benncana tanah longsor yang tidak jauh dari tempat prakteknya, Titin hampir setiap hari  baik siang maupun malam selalu memantau langsung warganya yang terkena dampak bencana.

“Karena saya menyukai profesi ini ya tidak merasa cape atau pun lelah. Lagi pula sudah terbiasa dan menjadi sudah menjadi kewajiban,,” jelasnya.

Bidan Titin menjaga dan menjalankan amanah untuk kesehatan masyarakat.

Bagi Bidan Titin, ketika diperintah oleh atasan dan ada warga yang membutuhkan mau siang atau malam, sebagai bidan praktek yang ada di daerah yang sudah cukup lama dikenal masyrakat di desa Karyamekar, saya tidak akan menolak apalagi mengeluh walau ada rasa cape tetap melaksanakanya.

Menurut Titin, sampai hari ini tetap memantau di mana para korban longsor di relokasikan dan ini semua sesuai intruksi bupati melalui pimpinan UPT Peskesmas Cilawu. Tentu Titin tidak sendirian turun ke lapangan dan biasanya turun berama anggota UPT Puskesmas dan selalu kordinasi dengan Kepala Desa dan Forkompkec Cilawu.

Diakui Titim bahwa di wilayah Garut, khususnya daerah Kecamatan Cilawu, pandemi Covid-19 juga belum tuntas. Maka setiap menjalankan tugas utamanya di lapangan selalu mematuhi protokol kesehatan (Prokes). Dan yang terpenting disiapkan adalah kesiapan dan kesigapan menghadapi situasi pandemi. Ssuai instruksi bupati supaya setiap Puskesmas selalu siap siaga.

“Seperti sekarang  menjelang Pilkades serentak dan disaat Covid-19 meningkat di Kabupaten Garut harus stanby 24 jam dan menunggu intruksi atau arahan pimpinan. Terkadang masyadakat yang langsung menelepon atau datang langsung untuk dipreiksa kesehatannya.

Bagi warga masyarakat yang mau melahirkan biasanya tidak bisa datang ke tempat prakteknya, maka mau tidak mau harus datang langsung ke lokasi walau jaraknya cukup jauh. Dan pada situasi tertentu harus pula mengantar/pasien untuk dirujul ke RSU.

“Dengan dukungan dan kepercayaan keluarga, alahamdulilah bisa mengerti dan memahami  kalau kerjaan bidan ya begini. Suami yang bekerja di Pemda dan 4 anak dua udah besar yang satu sudah kerja dan satu lagi masih kuliah. Terus yang dua lagi masih kecil, jadi kesibukan sebagai ibu rumah tangga tetap dikedepankan. Pokoknya tidak keluar dari kewajiban sebagai isttri,” pungkasnya.

“Warga sudah pada tahu dan paham kalau di luar jam praktek saya selalu keliling bersama kader memantau ke Pos Yandu di setiap rw yang ada di desa,” ujarnya. *Ton/Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *