Connect with us

HUKRIM

Suami Tewas di Halaman Tetangga : Kapolres Simalungun Didesak Tangkap Pelakunya

Published

on

SIMALUNGUN | KopiPagi : Monang Samosir (61) warga Dusun Hinalang Nagori Pagar Pinang Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, ditemukan tewas bersimbah darah di halaman rumah tetangganya Subenri Sitinjak.

Peristiwa berdarah yang menghilangkan nyawa tersebut, berawal dari pertikaian antara Monang Samosir (60) dengan tetangganya keluarga Subenri Sitinjak bersama istrinya br Hutagaol dan anaknya Boy Farel Sitinjak, pada Minggu (15-01-2023) siang.

Dimana, usai pertikaian itu, Monang Samosir Samosir tewas bersimbah darah dengan posisi telungkup di halaman depan rumah Subenri Sitinjak. Sementara Subenri Sitinjak bersama istri dan anaknya mengalami luka-luka.

Terkait peristiwa itu, Rosmaida Panjaitan (60) istri almarhum Monang Samosir meminta Kapolres Simalungun dan Kapolda Sumatera Utara untuk mengungkap dan menangkap pelaku yang menyebabkan suaminya tewas di halaman tetangganya.

“Saya dan anak-anak merasa takut dan trauma berat, sebab belum ada kepastian hukum terkait siapa pelaku dan apa penyebab suami saya tewas di halaman rumah tetangga saya,” kata Rosmaida Panjaitan saat disambangi wartawan di rumahnya, Rabu (29-03-2023) sekira pukul 11.00 WIB.

Menurut Rosmaid br Panjaitan, ia dan anak-anak nya  mengakui mengalami rasa takut dan trauma berat. Sebab, yang terlibat cecok dengan suaminya, adalah Subenri Sitinjak bersama Istrinya br Hutagaol dan anaknya Boy Sitinjak, masih belum diproses secara hukum.

Lebih lanjut, Rosmaida br Panjaitan mengaku, bahwa dirinya  merasa tidak mendapatkan keadilan terkait kematian suaminya. Bahkan, setelah kejadian hingga saat ini, belum mengetahui bagaimana kronologis kematian suaminya dari pihak kepolisian

Didampingi kuasa hukumnya Eljones Simajuntak SH, Rosmaida meminta kepada Kapolres Simalungun dan Kapolda Sumatera Utara untuk segera mengungkap dan menangkap siapa pelaku yang membuat suaminya tewas.

Kata Eljones Simanjunta, selaku kuasa hukum dari keluarga almarhum Monang Samosir mengatakan, sudah menyurati dan  mermohon kepada pihak kepolisian, dalam hal ini Polres Simalungun, agar memberikan keterangan atas kasus ini.

“Kami selaku kuasa hukum pihak keluarga Monang Samosir, meminta agar keluarga mendapat keterangan yang sebenarnya. Bagaimana kejadian yang sebenarnya, dimana sampai saat ini pihak keluarga belum dapat SP2HP, ” ujar Eljones

Sejauh ini kasus berjalan, Eljones juga meminta agar Polres Simalungun lebih serius lagi menangani hingga perkaranya terang bendarang. Pihak keluarga almarhum Monang Samosir berharap adanya kepastian hukum.

“Kami mengharapkan Polres Simalungun lebih serius lagi untuk menangani kasus ini agar ada kepastian hukum Bagaimana peristiwa yang sebenarnya terjadi. Kita mohon kepada Polres Simalungun dan Polda Sumut agar kasus ini cepat ditangani hingga selesai,” ujarnya.

Yang lebih meresahkan, kata Rosmaida,  tiga orang yang terlibat dalam kasus tewasnya suaminya tersebut, yang tak lain tetangganya sendiri, bebas datang keluar masuk ke dalam rumahnya, seperti tidak terjadi sesuatu.

Bahkan dalam pemilihan pangulu nagori yang baru dilaksanakan Rabu 15 Maret 2023 lalu, terduga pelaku juga menggunakan hak pilihnya.

“Kami ketakutan, termasuk warga sekitar. Kejadian kemarin itu adalah pembunuhan. Pelaku tidak ditahan. Kami sungguh-sungguh resah. Kami minta Kapolres memberikan keadilan,” kata Rosmaida yang  didampingi Pdt M Sitorus STh dan Horas Sitorus yang keduanya aparat desa.

Sementara Kepala Dusun Hinalang Horas Siahaan dan Pdt M Sitorus STh yang mendampingi istri almarhum Monang Samosir menambahkan, pihak aparat nagori dan masyarakat Dusun Hinalang hingga saat ini kurang mengetahui status keluarga Subenri Sitinjak.

“Sebagai aparat nagori, kami bahkan banyak mendapat pertanyaan terkait kejadian  yang mengakibatkan Monang Samosir meninggal. Warga mengaku resah karena terduga pelaku, bebas datang dan pergi ke rumah dan kampung. Itu yang menjadi beban kami sekarang,” kata Horas Siahaan.* Kop.

Editor : Nilson Pakpahan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *