Connect with us

REGIONAL

Satu Pedagang Positif Covid-19, Ketua Fraksi PDIP Usulkan Pasar Pagi Ditutup

Published

on

KopiOnline SALATIGA, – Meski sempat viral di media sosial (medsos), karena penataan Pasar Pagi Salatiga dengan model jaga jarak sesuai dengan protokol kesehatan, namun hal itu tidak jaminan virus Covid-19 tidak akan menjangkiti pedagang maupun pengunjung. Bukti nyata, seorang pedagang di Pasar Pagi Salatiga, yang berasal dari Kecamatan Tuntang, Kab Semarang diketahui positif terpapar Covid-19.

Walikota Salatiga Yuliyanto SE MM membenarkan jika ada seorang pedagang yang positif Covid-19. Bahkan, sudah ada tracking terhadap siapa pun yang berhubungan dengan pedagang asal Tuntang, Kab Semarang itu.

“Dengan adanya satu pedagang Pasar Pagi yang positif, maka kita segera melaksanakan evaluasi.Kita akan melakukan evaluasi,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga Siti Zuraida SKM MKes menyatakan, bahwa di Salatiga satu orang lagi pasien positif Covid-19.

“Benar, bahwa Kota Salatiga tambah satu lagi pasien positif Covid-19. Satu ini pedagang Pasar Pagi Salatiga asal daerah Kecamatan Tuntang, Kab Semarang,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Fraksi PDI Perjuangan (FPDIP) DPRD Kota Salatiga, Milhous Teddy Sulistio SE menyatakan, bahwa sebagai bukti nyata adalah pasar itu tempatnya orang banyak berkumpul. Harusnya hal ini menjadi pembelajaran, dan dengan adanya a pedagang yang positif Covid-19, maka pelaksanaan protokol kesehatan tidak berjalan.

“Melihat kondisi riil di lapangan tersebut, maka jalan satu-satunya adalah “menutup” untuk sementara Pasar Pagi Salatiga. Ini tidak bisa ditawar dan harus dilakukan agar Covid-19 tidak semakin parah penyebarannya,” jelas Teddy kepada koranpagionline.com, Minggu (17/05/2020).
Ditambahkan, ini baru satu orang yang terindikasi, dibalik itu sudah berapa orang yang bersinggungan dan bersentuhan. Ini menandakan bahwa masih sangat lemah khususnya dalam aspek penegakan protokoler kesehatan. Harusnya lebih diperketat karena masa pandemi Covid-19.

“Harusnya, di tengah pandemi Covid-19 ini, Walikota Salatiga jangan sibuk melakukan pencitraan. Jika muncul kritik, janganlah dianggap sebagai musuh. Sekali lagi, Walikota Salatiga harus berani menunjukkan sikap tegasnya. Tutup Pasar Pagi Salatiga, dan evaluasi total secara mendasar,” terang politisi PDI Perjuangan.

Menurutnya, masyarakat Salatiga jangan bangga dengan viral-nya Pasar Pagi setelah dilakukan penataan. Inilah, jika “dolanan” pencitraan di tengah Covid-19 dan akhirnya menuai “badai penularan”.

“Saya katakan, bahwa ‘dolanan’ pencitraan di tengah pandemi Covid-19 sungguh-sungguh tidak pantas. Dan, sudah nyata buktinya yaitu ada seorang pedagang yang terpapar positif Covid-19,” tandas Teddy, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Salatiga. Heru Santoso.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *