Connect with us

REGIONAL

Perwakilan BKKBN DIY : Sediakan Pil KB yang Tak Pengaruhi Produksi ASI

Published

on

JOGJA | KopiPagi : BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meluncurkan Pil KB khusus bagi ibu yang sedang menyusui. Hal ini dilakukan guna mendorong pemberian ASI (Air Susu Ibu) Eksklusif bagi bayi yang baru lahir sampai dengan usia 6 bulan guna mencegah Stunting, yaitu kondisi kekurangan gizi pada bayi di 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan).

“Pil KB Ibu Menyusui diharapkan dapat meningkatkan cakupan peserta KB Pasca Persalinan dan peserta KB secara keseluruhan yang membawa dampak positif bagi turunnya angka Stunting dan unmet need, yaitu PUS (Pasangan Usia Subur) yang tidak merencanakan kehamilan tetapi tidak menggunakan alat kontrasepsi di DIY,” ujar Shodiqin, SH, MM. selaku Kepala Perwakilan BKKBN DIY di sela Peluncuran Pil KB Ibu Menyusui di RSKIA (Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak) Sadewa, di Jalan Babarsari TB 16/13B, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta, Kamis (27/01/2022).

Shodiqin menuturkan, tentu saja pemberian Pil KB ini dilakukan setelah melalui proses konseling bagi ibu pasca persalinan yang belum atau tidak mungkin untuk menggunakan cara KB MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) seperti IUD (Spiral), Implan (Susuk), dan MOW (Metode Operasi Wanita) atau Tubektomi.

“Dengan dilaunchingnya Pil KB Ibu Menyusui ini, BKKBN DIY ingin agar setiap ibu melahirkan setelah persalinan bisa langsung menjadi akseptor KB, meskipun belum MKJP. Sosialisasi akan dilakukan dengan dibantu oleh para mitra,” ungkapnya.

drg. Wiwik Lestari, MPH. selaku Direktur RSKIA Sadewa menyampaikan, ibu menyusui sekarang tidak perlu risau lagi, sebab BKKBN saat ini telah menyediakan alat kontrasepsi Pil KB yang hanya berisi hormon Progestin.

“Sehingga Pil KB Ibu Menyusui ini tidak mempengaruhi produksi ASI dan tidak menggangu kelancaran dalam pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan kepada bayinya,” imbuhnya.

Launching dilakukan berbarengan dengan rangkaian kegiatan menyambut HUT (Hari Ulang Tahun) RSKIA Sadewa yang ke-17. Salah satunya adalah kegiatan Baksos (Bakti Sosial) Pelayanan KB MKJP yang diikuti 10 calon akseptor MOW, dan 50 calon akseptor IUD. Menggunakan anggaran DAK BO (Dana Alokasi Khusus Bantuan Operasional) KB.

Baksos seperti ini bukan hal yang baru, lanjut Shodiqin, sebab selama ini BKKBN DIY, DP3AP2KB (Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan KB) Sleman, bekerja sama dengan RSKIA Sadewa memiliki komitmen yang tinggi terhadap kesuksesan Program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana) dari BKKBN, utamanya dalam hal Pelayanan KBKR (Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi).

“BKKBN DIY saat ini sedang mendorong revitalisasi Pelayanan PKBRS (Program KB di Rumah Sakit) untuk mencapai target-target dari Program Bangga Kencana,” ucapnya. *Yan/Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *