Connect with us

KANDIDAT

Perjalanan Hidup Tukang Suntik Jadi Kasi Trantib : Kok Bisa…ya!!

Published

on

PADANG | KopiPagi : Perjalanan hidup seseorang memang tidak ada yang tahu. Jodoh, rezeki, mati adalah rahasia Allah SWT. Hanya Allah SWT yang tahu apa yang akan terjadi dengan diri kita. Kita hanya bisa berdoa dan berusaha, sisanya urusan Allah SWT. Demikian juga dengan apa yang ada dalam pikiran Walikota Padang, Hendri Septa saat ia  menandatangani SK pelantikan Ismul Azan S.KM ini.

Walau ada pendapat segelintir orang, hal tersebut mungkin karena adanya pembisik-pembisik di sekeliling Walikota. Namun di era politik saat ini, hal tersebut wajar-wajar saja. Siapapun dia, tentu hal itu hanya penyebab saja.

Sebab, perjalanan hidup kita hanya Allah SWT yang tahu. Kita hanya menjalaninya saja dan kalau pun ada pendapat karena adanya pembisik-pembisik, tapi itu sebuah sebab dan akibat yang telah diatur oleh yang Maha Kuasa.

Demikian juga dengan perjalanan hidup seorang Ismul Azan S.KM. Siapa sangka lulusan Sekolah Kesehatan yang biasa menyuntik dan jadi tukang sunat malah ditunjuk menjadi Kepala Seksi Trantib di Kelurahan Alai Parak Kopi Kecamatan Padang Utara Kota Padang.

Sudah menjadi rahasia umum, di era perpolitikan saat ini, tim sukses seorang pejabat yang berhasil duduk sebagai pemimpin, apakah itu Bupati, Walikota, Gubernur bahkan Presiden sekalipun, tentu akan muncul istilah aji mumpung.

Semua akan bergerak dan selalu bermain dalam menentukan siapa-siapa yang akan menduduki jabatan di pemerintahannya. Kalau menurut sistem yang berlaku di dunia perpolitikan, dalam perjalanan hidup itu sah-sah saja. Meskipun demikian seharusnya seorang pemimpin atau walikota, Bupati, dan Gubernur maupun Presiden, hendaknya melihat juga kompetensi sesorang yang akan diberikan jabatan tersebut.

Seperti perjalanan hidup Ismu Azan, memang lucu jadinya. Seorang tukang sunat, seorang tukang suntik diberikan jabatan menjadi seorang Kasi Trantib.

Banyak orang berpendapat, apa yang akan bisa dikerjakan oleh seorang Ismul Azan, sementara ilmu yang dipelajarinya di bangku kuliah adalah tentang sunat menyunat dan suntik menyuntik.

Walaupun ada dalam sebuah hadist Rasulullah, yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang antara lain bunyinya “Apabila sebuah urusan di serahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran”.

Namun hal itu mungkin dalam perjalanan hidup seseorang, bila ia mendapat tugas atau diserahkan amanah untuk melaksanakan suatu pekerjaan, walaupun pekerjaan itu bukan di bidangnya, walaupun ia bukan ahlinya maka tugas tersebut tentu harus dijalani.

Era perpolitikan di Indonesia saat ini, sepertinya hadits tersebut sudah tidak dihiraukan lagi. Seperti contoh, saat ini banyak menteri yang bukan dari ahlinya. Demikian juga tenaga kesehatan saat ini sudah mulai ada yang bukan dari kalangan kesehatan.

Maka tak heran, jadilah sekarang Polisi dan TNI serta ASN jadi petugas Vaksin dan masih banyak juga saat ini tugas yang dilaksanakan oleh bukan ahlinya.

Kembali kepada kasus Ismul Azan, seharusnya hal ini tidak perlu terjadi seandainya Walikota mau mempertimbangkan antara ilmu yang dimiliki Ismul Azan dengan jabatan yang akan di embannya. Namun hal itu, bagi Ismul Azan sebagai seorang bawahan dan aparatur sipil negara, tentu akan manut saja dengan keputusan yang diambil oleh atasannya. Inilah yang namanya perjalanan hidup.

“Saya sebagai ASN selalu siap untuk ditempatkan di mana saja, sesuai dengan apa yang di SK kan oleh bapak Walikota,” ujar Ismul Azan kepada Media ini, melalui sambungan telepon Sabtu 1 Januari 2022.

Dikatakan Ismu, dirinya siap menjalankan amanah, meski menurutnya hal tersebut merupakan pekerjaan jabatan baru dalam perjalanan karirnya sebagai pegawai negeri.

Ismu mengatakan, ia akan tetap melaksanakan tugas dan tanggung jawab itu dengan amanah dan ikhlas serta akan berusaha menyesuaikan diri di lingkungan tugas yang sudah dibebankan kepada dirinya.

“Mudah-mudahan saya bisa cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan saya yang sekarang” kata Ismu Azan. ***

Pewarta : Zoelnasti.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *