Connect with us

REGIONAL

Pasar Horas & Pasar Balairung Rajawali Canangkan Transaksi  SIAP QRIS

Published

on

PEMATANGSIANTAR | KopiPagi : Perusahaan Daerah  Pasar Horas Jaya (PD PHJ) dan Pasar Balairung Rajawali milik Pemerintah Kota Pematangsiantar siap melakukan pencanangan digitalisasi pasar.

Pencanangan Pasar Sehat, Inovatif dan Aman Pakai (SIAP) dengan sistem transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) merupakan cara pembayaran dengan sistem barkod. Diharapkan, dengan sistem transaksi QRIS dapat mempermudah pedagang dan konsumen dalam melakukan transaksi. Sehingga konsumen tidak perlu membawa uang tunai yang beresiko hilang dan pedagang tidak perlu repot menyediakan uang kembalian, kata Plt Toga Sehat Sihite kepada koranpagionline.com , Kamis (23/12/2021).

Sebagai informasi,  rencana penggunaan QRIS di sejumlah pasar yang ada di Kota Pematangsiantar dibawah naungan PD PHJ, sudah dibahas pada bulan Oktober 2021 lalu dengan Bank Indonesia (BI). Diharapkan kedepannya, supaya pedagang melalui PD PHJ dihimbau untuk menggunakan QRIS dalam melakukan transaksi. Sebagaimana program pemerintah untuk meningkatkan transaksi melalui Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), ungkap Plt Dirut PD PHJ Toga Sehat Sihite.

Kepala KPW BI Siantar Teuku Munandar dalam sambutannya mengatakan bahwa, pesatnya transaksi digital membuat kita harus bersahabat dengan teknologi.

“Hari ini Bank Indonesia akan  louncing SIAP QRIS di Pasar Horas dan Pasar Balairung Rajawali, dengan memberikan bantuan kepada para pedagangan,” kata Teuku Munandar.

“Ayo dukung program pemerintah dalam hal pembayaran non tunai dengan aplikasi QRIS untuk memudahkan penjual dan pembeli saat transaksi. Konsumen tidak perlu membawa uang tunai yg berisiko hilang, dan penjual tidak perlu repot-repot sediakan uang kembalian, apalagi disaat situasi pendemi Covid 19,” kata Munandar.

Walikota Pematangsiantar Hefriansyah Noor, S.E., M.M. dalam sembutannya mengatakan, pedang tradisional bisa melekat dalam diri pedangang, tetapi harus berubah. Dimana kita bisa membayar secara digital kepada orang sementara orang membayar digital kepada kita tidak bisa. Inilah yang menjadi kerugian besar bagi pedagang, karena itu pedagang pasar Horas harus pakai QRIS,” ungkap.

Plt.Dirut PD PHJ Toga Sehat Sihite menyambut baik dan mendukung program Pemerintah dalam hal pembayaran non tunai di sejumlah pasar di Siantar. Untuk tahap pertama, 1500 pedangang akan membayar retribusi secara digital yang akan dilaksanakan di Pasar Horas dan Balairung Rajawali.

Skema QRIS, selanjutnya akan disosialisasikan secara bertahap di pasar Horas dan pasar Dwikora Parluasan. Pembayaran retribusi juga dilakukan melalui QRIS, satu merchant untuk semua.
“Sistem pembayaran dengan Barkod bukan hanya antara pedagang dan konsumen saja, pembayaran retribusi akan dilakukan non tunai menggunakan QRIS,” terang Toga.

Ketika disinggung mengenai kesiapan pedagang untuk menggunakan QRIS , Toga mengatakan jika sebahagian sudah siap dengan sistem digitalisasi dalam transaksi. Bagi yang kurang paham akan dilakukan sosialisasi dan bersama perbankan akan mengedukasi masyarakat tentang penggunaan QRIS.

Selanjutnya, PD PHJ akan melakukan pendataan kepada sejumlah pemilik kios guna untuk dimasukkan kedalam sistim agar pihak Perbankan dapat menerima pembayaran retribusi bulanan dari aplikasi QRIS. ***

Editor : Nilson Pakpahan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *