Pangamat : Partai Ummat Ambil Segmen Aliran Islam Konservatif

KopiPagi JAKARTA : Prof. Amien Rais mengumumkan membentuk Partai Ummat yang menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat. Menurut Denny Charter Direktur Eksekutif Indexpolitica dengan munculnya Partai Ummat maka akan menguatkan aliran politik konservatif di Indonesia yang sempat melemah setelah kekalahan Prabowo – Sandi pada Pilpres 2019 yang lalu.

Demokrasi di Indonesia saat ini ada di persimpangan, menguatnya aliran politik konservatif Indonesia yang di mulai dengan adanya gerakan aksi bela Islam 212 pada Pilkada DKI tahun 2017 yang lalu sebenarnya adalah bentuk kedewasaan demokrasi di negara kita, jelas Denny.

Menurutnya sebagai sebuah negara besar dengan keberagaman suku dan agama maka munculnya konservatisme adalah sebuah resiko. Tidak hanya di Indonesia, di Amerika Serikat sendiri aliran konservatisme muncul dari gerakan anti imigran dan nasionalisme sempit, di India muncul gerakan anti Islam dari kelompok nasionalisme hindu termasuk juga di eropa aliran konservatisme menguat di partai partai sayap kanan yang nasionalis.

Denny menjelaskan Pasca Reformasi, gairah keagamaan kelas menengah tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi kelas menengah muslim sehingga muncul kelompok islam baru yakni islam konservatif. Kelompok islam konservatif ini adalah gerakan tarbiyah yang sekarang menjadi Partai Keadilan Sejahtera dengan basis ideologi Ikhwanul Muslimin dari Mesir.

Menurutnya sebelum Pilpres 2019 kemarin, kekuatan konservatif di Indonesia bertumpu pada gerakan Politik PKS, Gerindra, dan PAN dengan menunggangi aksi bela islam 212. Namun dengan bergabungnya Gerindra dan PAN ke kubu pemerintah (progresif) maka gerbong kekuatan konservatif hanya bertumpu pada PKS. Secara politis segmentasi pemilih konservatif di Indonesia cukup besar dan ini akan sangat menguntungkan PKS secara elektoral.

Denny Charter menambahkan bahwa disinilah kecerdasan dari Prof Amien Rais. Partai Ummat hadir pada segment politik konservatif yang di tinggalkan oleh Gerindra dan PAN. Bukan tidak mungkin Partai Ummat nantinya bisa menggerus pemilih PAN dan Gerindra pada Pemilu yang akan datang. (mtt)