BANTEN | KopiPagi : Pasca bencana banjir yang menerjang kota Serang, Banten di 43 titik yang terjadi pada Senin (28/02/2022), menyebabkan banyak korban yang membutuhkan bantuan untuk melangsungkan hidup mereka dalam keadaan tersebut.
Melihat kejadian tersebut, banyak orang yang harus mengulurkan tangan untuk meringankan beban para korban, salah satunya seperti yang dilakukan oleh Master Trust Peduli yang tergerak untuk menelusuri tempat kejadian bencana. Kemudian menemui ratusan korban yang sangat membutuhkan uluran kasih.
Natalia Rusli selaku ketua Master Trust Peduli pada Kamis (03/03/2022) hadir dan mendatangi dua titik lokasi yang terisolir karena sulitnya akses untuk menuju kesana.
“Hari ini saya sedang mengunjungi teman-teman saya yang menjadi korban banjir pada dua hari yang lalu,” kata Natalia Rusli yang didampingi oleh Master Trust Peduli di Serang, Banten pada Kamis (03/03/2022).
Seperti yang terjadi di Batu Amben, Kelurahan Margaluyu, Serang, Banten, banyak para korban yang kehilangan tempat tinggalnya karena terjangan banjir yang menghantam di desa tersebut.
“Padahal banjirnya sudah berlalu dua hari, namun ketinggiannya masih sekitar 1 meter, menuju ke lokasi saja, mengalokasikan bantuan hanya bisa dilakukan dengan gerobak saja,” kata Natalia sembari berjalan di tengah banjir.
Namun semua keadaan itu tidak menggoyahkan niat dan tekadnya untuk menebarkan kasih kepada para korban banjir Banten.
Sembari menelusuri jalan yang masih tergenang air setinggi satu meter, Natalia memberikan makanan, pakaian, dan obat-obatan untuk meringankan para korban.
“Saat ini saya sedang berada di kelurahan Margaluyu, salah satu titik terjadinya banjir. Saking tingginya bantuan yang kita berikan harus menggunakan gerobak,” kata Natalia Rusli sembari menenteng sembako untuk para kprban Banjir Banten, pada Kamis (03/03/2022).
Ia juga menemukan anak-anak yang sedang berenang di tengah tingginya banjir yang menggenangi tempat tersebut, dan memberikan berpesan agar selalu menikmati hidup yang diberikan agar mendapatkan kebahagiaan dalam menghadapi segala ujian dan cobaan seperti bencana banjir Banten.
“Kita harus mencontoh anak-anak ini, di tengah bencana mereka masih bisa bahagia menikmati hidup. ini yang perlu kita teladani dari mereka, jangan selalu mengeluh dan merasa kurang,” kata Natalia.
Kemudian Natalia bersama timnya, melanjutkan perjalannanya untuk mengunjungi salah satu lokasi banjir terparah di Kelurahan Kasemen, yang hingga saat ini, masih terdapat lumpur disertai dengan bangunan yang hancur.
“Akibat bencana banjir yang melanda Desa Kasemen pada 3 hari yang lalu, tidak hanya korban melainkan bangunan juga ikut hancur, dan kita melihat saat ini ketinggian lumpur masih tinggi,” lanjutnya.
Ia mendapatkan curhatan dari salah satu korban yang kehilangan usahanya akibat banjir tersebut. “Saya punya pabrik tahu, Mesin hancur, dan bahan bakunya ikut hancur,” kata korban tersebut.
Kemudian, Ia juga mendengarkan keluh kesah korban banjir yang kehilangan 10 kambingnya karena terbawa arus banjir yang diperkirakan 2 meter. Namun, Natalia malah menjawabnya dengan candaan, sontak membuat keadaan sekitar tertawa terbahak-bahak.
“Enggak apa-apa, yang penting istri gak ikut hilang, kan?,” canda Natalia, dilanjut tertawaan para korban yang sedang beristirahat.
Ia juga berterimakasih kepada IPSM Serang yang telah mendapinginya untuk berbagi kasih untuk Korban Banjir kepada ratusan Kepala keluarga berupa makanan,pakaian,dan kebutuhan bayi. Ia juga berharap, semoga banyak orang-orang baik bisa ikut membantu korban banjir yang lain.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten tercatat, sekitar 3,5 ribu korban selamat dan 5 orang korban jiwa serta bangunan yang hancur karena bencana tersebut. *Otn/Kop.