Connect with us

REGIONAL

MONUMEN WTN SIANTAR BERUBAH JADI TUGU “UNION FILTER”?

Published

on

PEMATANG SIANTAR | KopiPagi : Monumen Wahana Tata Nugraha (WTN) yang dibangun pada tahun 1990 di Jalan Merdeka, Kecamatan Siantar Timiur, kini telah berubah nama menjadi Tugu “Union Filter’. Nama salah satu merek rokok produksi Kota Pematang Siantar. Terkait eksistensi nama, apakah nama ‘Menumen Wahana Tata Nugraha” atau “Tugu Union Filter”?

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Kota Pematang Siantar, Christina Risfani Sidauruk, saat dikonfirmasi KopiPagi melalui percakapan komunikasi WhatsApp, Senin (06-03-2023), mengatakan bahwa itu ‘Tugu Union’, sudah lama dan sejak dibangun sudah seperti  itu.

“Pengecatan Tugu Union itu bukan pekerjaan kita (PRKP-red). Itu dikerjakan oleh pihak STTC. Dan dari dulu memang itu namanya dan mereka yang mengerjakan. Kenapa sekarang dipersoalkan,” kata Christina Risfani Sidauruk.

Namun ketika dijelaskan, pengecatan Huruf “Union Filter” lebih ditonjolkan dan Huruf “Wahana Tata Nugraha” ada yang dihilangkan dengan mencat huruf “Wahana Tata Nugraha” dengan kuning emas sama dengan cat di lingkaran dua tangan, Kadis PRKP Christina Risfani Sidauruk mengatakan, akan menanyakannya kepada pihak STTC.

“Terimakasih koreksinya, nanti akan kita konfirmasi kepada pihak STTC,” ungkapnya.

Untuk diketahui, Monumen WTN ini, dibangun di akhir tahun 1990 sebagai wujud kebanggaan besar setelah pada tahun 1996 Kota Pematang Siantar berhasil mendapat penghargaan WTN dari Pemerintah Pusat. Karena, Kota Pematang Siantar dinilai berhasil melakukan penataan transportasi publik dengan baik.

Penghargaan ini diberikan setiap tahun, biasanya pada bulan April oleh Pemerintah Republik Indonesia, kepada kota-kota yang mampu menata transportasi publik dengan baik.

Dalam perjalanannya, setelah tahun 1996, Kota Pematang Siantar masih sempat beberapa-kali meraih kembali WTN, yang terakhir adalah di tahun 2010 lalu.

Pantauan KopiPagi di lokasi, tampak pengecatan dikerjakan oleh karyawan STTC. Pengecatan huruf “Union Filter” lebih kontras dengan ukuran huruf yang jauh lebih besar dan mencolok dibanding tulisan “Monumen Wahana Tata Nugraha”.

Lebih mencoloknya, tulisan huruf Wahana Tata Nugraha tidak terlihat karena sudah dicat dengan warna kuning emas sama dengan warna cat dua tangan yang mengangkat buku dan kuncub bunga.

Kepala Dinas Pendapatan, Ari Sembiring, ketika dikonfirmasi melalui komunikasi WhatsApp, Selasa (07-03-2023), terkait, pemuatan merk “Union Filter” tersebut, apa dikenakan pajak reklame atau sama sekali tidak dibebankan pajak?. Ari Sembiring mengatakan bahwa ia sama sekali belum mengetahuinya. Apa dikenakan pajak atau tidak.

“Saya periksa dulu, apakah ada perjanjiannya pada saat pembangunannya,” kata Ari. *Kop.

Editor : Nilson Pakpahan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *