Connect with us

NASIONAL

Mendagri, Tito : Tetap Perkuat Sektor Pertanian untuk Bangun Ekonomi Indonesia

Published

on

KopiOnline JAKARTA,- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prof. H.M. Tito Karnavian, Ph.D., menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) yang telah mengumpulkan jajaran dan seluruh stakeholder di lapangan yang terdiri para Camat dan Kepala Desa dalam Rakernas Pembangunan Pertanian.

Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Ekonomi Pertanian tahun 2020 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (27/01/2020).

Menurut Mendagri, pertanian merupakan sektor yang sangat penting bagi bangsa Indonesia yang tidak terlepas dari 5 prioritas pembangunan Tahun 2019-2024.

“Pembangunan ekonomi ke depan tetap memperkuat sektor pertanian, walaupun pada poin kelima program prioritas pembangunan 2019-2024, yaitu tranformasi ekonomi dari ketergantungan terhadap SDA menjadi berdaya saing manufaktur dan jasa modern tanpa meninggalkan sektor pertanian,” ujarnya.

Pada kesempatan itu Mendagri juga mengingatkan akan potensi pertanian yang dimiliki Indonesia, baik sumberdaya manusia maupun sumber daya alamnya.

“Jumlah masyarakat Indonesia yang ada di pedesaan masih berbasis pada pertanian, apakah negara agraris harus lari ke jasa modern tentu tidak dan potensi baik SDA dan SDM tersedia semuannya”, tegas Mendagri.

Lebih lanjut Mendagri Tito Karnavian menyampaikan, Indonesia memiliki berbagai macam karakteristik potensi pertanian, mulai dari dataran tinggi, dataran rendah, bahkan lahan gambut, potensi tersebut sebagai lumbung pertanian. Persoalan saat ini adalah adanya miss managemen.

Oleh sebab itu, katanya, perlu adanya grand desain pembangunan pertanian dalam memetakan potensi setiap karakteristik lahan yang dibangun dari kebijakan strategis melalui sinkronisasi kebijakan pusat dan daerah.

Dia juga menyebut, di tataran pemerintahan pusat dan daerah harus ada persamaan persepsi dalam merealisasikan kerjasama ke depan yang meliputi:

Pertama, pencapaian target pembangunan nasional bilang pertanian melalui sinkronisasi dan harmonisasi penyusunan kebijakan maupun pelaksanaan program.

Kedua, melakukan koordinasi teknis pembangunan pusat dan daerah melalui: perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi pembangunan daerah.

Ketiga, mengoptimalkan sinkronisasi dan harmonisasi pembangunan sektor pertanian melalui sinergi kebijakan sektor pertanian antar perangkat daerah.

Keempat, kebijakan, rencana, dan program diinternalisasikan ke dalam dokumen Rencana Pembangunan Daerah yang mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah dan berdasarkan kajian lingkungan hidup strategis untuk memastikan dukungan APBD.

Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian Tahun 2020 bertempat di Hotel Bidakara tersebut dihadiri oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasimn Limpo, Menteri Desa dan Daerah Tertinggal, Abdul Halim Iskandar, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, Menteri Komunikasi dan Informatika yang diwakil Sekjen Kominfo, Kepala BSSN, Kepala BPOM yang diwakili Plt. Sestama BPOM, dan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI. Otn/kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *