Connect with us

PERISTIWA

KSBSI Mau Demo 5 Hari : FPI, PA 212 & GNPF Ulama Nyusul Bergerak ke Istana

Published

on

KopiPagi JAKARTA : Aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja digelar Dewan Eksekutif Nasional Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Nasional (DEN KSBSI) di depan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Aksi demo digelar selama lima hari berturut-turut, mulai Senin (11/10/2020) hingga Jumat (16/10/2020).

Dengan aspirasi yang sama, menolak UU Omnibus Law atau Cipta Kerja, Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212 bersama GNPF Ulama akan menggelar aksi susulan turun ke jalan pada Selasa (13/10/2020) besok.

Rencana DEN KSBSI menggelar unjuk rasa tertuang dalam surat pemberitahuan aksi kepada kepolisian pada Jumat lalu (09/10/2020). Surat pemberitahuan aksi ini diteken Deputi Presiden Bidang Konsolidasi DEN KSBI Surnadi. KSBSI menggelar unjuk rasa lantaran tuntutan mereka tidak terakomodasi dalam RUU yang dikenal dengan sebutan Omnibus Law itu.

Menurut KSBSI, setidaknya ada empat hak mendasar buruh yang didegradasi Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Pertama, sistem perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) tanpa batas. Kedua, alih daya (outsourcing) diperluas tanpa limitasi jenis usaha. Ketiga, upah dan pengupahan diturunkan dan Keempat, penurunan besaran pesangon.

Mereka mendesak Presiden Jokowi menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) guna mencabut Omnibus Law Cipta Kerja.

Sementara itu, FPI, PA 212 bersama dengan GNPF Ulama berencana menggelar aksi turun ke jalan pada Selasa (13/10/2020) besak. Tuntutan mereka sama seperti aksi yang digelar buruh dan mahasiswa Kamis (08/10/2020) lalu, yakni menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.

Wakil Sekjen PA 212 Novel Bamukmin membenarkan adanya aksi demo tersebut. Menurut dia, aksi digelar oleh Anak NKRI yang di dalamnya ada FPI, PA 212, dan GNPF Ulama.

“Benar (ada aksi demo), pelaksana Anak NKRI, kami bagian dari Anak NKRI,” ujar Novel, Minggu (11/10/2020).

Menurut Novel, akan ada sepuluh ribu lebih massa yang bergerak, semua berasal dari berbagai wilayah di DKI Jakarta dan sekitarnya.

“Perkiraan kurang lebih sekitar sepuluh ribuan, masing-masing daerah juga bergerak,” tambah Novel.

Sebagaimana diketahui, di media sosial beredar gambar seruan Aksi 1310 yang isinya menolak UU Cipta Kerja. Disebutkan di situ, aksi digelar di depan Istana Negara dan titik kumpul massa di Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Mulai Berdatangan

Massa aksi buruh mulai berdatangan hendak menuju ke Istana Negara Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (12/10/2020). Namun para pendemo tertahan di area kawasam Patung Kuda Jalan Medam Merdeka Barat. Kedatangan mereka untuk menggelar aksi unjuk rasa terkait UU Omnibus Law Cipta Kerja.

Massa buruh datang dengan iring-iringan kendaraan mulai dari kendaraan roda dua hingga roda empat dan sejumlah mobil komando. Sejumlah atribut pun terlihat mereka bawa seperti bendera hingga poster-poster bertuliskan penolakan soal UU Omnibus Ciptaker.

Adapun massa hanya tertahan di area Patung Kuda saja. Aparat kepolisian yang berjaga membentangkan barier kawat berduri sehingga akses menuju istana melalui Jalan Merdeka Barat ditutup.

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo, mengatakan, pihaknya sudah melakukan komunikasi kepada para buruh. Mereka tidak akan menggelar aksi sampai sore hari. Buruh pun mala ini dipusatkan di Area Patung Kuda.

“Massanya tidak terlalu banyak, ekornya juga tidak menutupi sekitar Patung Kuda. Jadi, masih bisa dilewati ke arah Bunderan HI. Tapi, ke arah Istana tidak bisa,” kata Sambodo.

Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), Elly Rosita, mengatakan, aksi ini akan digelar mulai pukul 11.00 WIB. Menurutnya, aksi ini akan diikuti sekitar 2.000 orang buruh. “Kami sudah kirim pemberitahuan. Aksi hari ini jadi sekitar jam 11,” kata Elly. Kop


Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *