Karawang | KopiPagi : Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar (KKG PAI SD) Kecamatan Kotabaru menggelar pentas PAI tingkat SD se-Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang, dengan 8 mata lomba diantaranya MTQ, MHQ, Kaligrafi, Pildacil, Adzan, Praktek Sholat Berjama’ah, Cerdas Cermat PAI dan Qosidah.
Acara perlombaan dibuka di SDN Wancimekar I, dengan melombakan Adzan beserta doanya (perorangan putra-red) dan Pemilihan Da’i Cilik (Pildacil) yang berlangsung, Sabtu (26/03/2022).
Untuk SDN Wancimekar III berlangsung mata lomba Qosidah dan Cerdas Cermat PAI. Sedangkan di SDN Pucung II diadakan mata lomba Tahfidz Qur’an dan MTQ. Terakhir SDN Pucung III dilombakan Sholat Berjama’ah dan Kaligrafi Bahasa Arab.
Ketua pelaksana KKG PAI SD Kecamatan Kotabaru, Ahmad Nahrowi mengabarkan bahwa kegiatan ini sudah masuk program kerja setiap tahun untuk dilaksanakan.
“Alhamdulillah, 2 tahun ke belakang kita sudah 2 kali Juara Umum tingkat kabupaten berturut-turut. Di tingkat provinsi yang digelar di Pangandaran kita dapat Juara Harapan untuk mata lomba Kaligrafi dan Pildacil,” kata Ahmad.
Hal ini berkat prestasi anak itu sendiri dan dukungan dari jajaran Korwil, para kepala sekolah terutama PGRI Kecamatan Kotabaru dengan sangat antusias mendukung kegiatan ini. Itu yang menjadikan spirit buat kita mencetak juara-juara berprestasi.
Satu lagi kebanggaan yang dapat diukir, pasalnya panitia KKG PAI Kecamatan Kotabaru ditunjuk menjadi tuan rumah kompetisi tingkat provinsi pada bulan Mei tahun ini.
Ketua PGRI Kecamatan Kotabaru Iwa Hirana berkomentar, adapun soal raihan-raihan prestasi akademis dan non-akademis merupakan hasil perjuangan yang tidak semudah membalikan telapak tangan.
“Semuanya adalah perjuangan yang memakan waktu, tenaga, pikiran dan materi, tetapi ini tidak jadi masalah. Abah Iwa (sapaan akrab) punya slogan Jangan Sampai Kita Hanya Berpartisipasi, Kita Wajib Mengukir Prestasi,” ucap abah.
“Alhamdulillah dengan slogan tersebut, baik itu PAI, forum TPK, KKG dan lainnya bisa melahirkan bibit-bibit baru yang berprestasi, baik di tingkat kecamatan, kabupaten bahkan tingkat provinsi,”
Abah Iwa berharap kedepannya bisa diadakan pelajaran tatap muka (PTM), sehingga bisa mendiagnosa potensi kemampuan dan prestasi siswa-siswi, supaya bibit-bibit ini menjadi bobot. ***
Pewarta : Erwin Sudarto.
