Connect with us

LIFE

Kiprah Pers Dalam Satu Langkah Mencegah Wabah Covid-19

Published

on

KopiOnline PASBAR,- Dalam penanganan pencegahan penyebaran Covid-19, yang saat ini sedang melanda berbagai negara di belahan dunia, termasuk Indonesia khususnya Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) Sumatera Barat (Sumbar), tidak mungkin mampu hanya dikerjakan oleh pemerintah tetapi harus didukung semua elemen bangsa. Masyarakat kudu ikut berperan aktif karena wabah Corona menjadi masalah bersama.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pasbar, Decky H Sahputra, ikut memeriksa dokumen pelintas batas

Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) dalam mengantisipasi dan mencegah serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19, ternyata dalam menangani wabah inipun tak main-main. Terbukti melalui SK Gugus Tugas Covid -19 Pemkab Pasbar melibatkan Insan Pers untuk berperan aktif mengedukasi masyarakat tentang bahayanya wabah tersebut.

Penegasan Kepala Daerah sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pasbar, Yulianto dalam melibatkan Insan Pers dibuktikan dengan mengeluarkan Kartu Gugus Tugas Covid-19 kepada Pers. Hal tersebut ternyata disambut baik oleh puluhan Insan Pers yang ada di Pasbar.

Menurut Yulianto, upaya Pemerintah Daerah Pasbar dalam mengantisipasi Covid-19, dengan melibatkan Insan Pers pada Satgas Covid-19 yakni antara lain agar dapat memberi edukasi kepada masyarakat dan juga ikut memantau langsung tugas penjagaan Pos-pos lintas perbatasan.

Selain membantu petugas pos di perbatasan juga dalam mengedukasi dan mensosialisasikan langsung tentang bahaya ancaman Covid-19 ini kepada masyarakat yang ingin melintas perbatasan. Hal ini agar masyarakat tidak galau dalam menerima  informasi Covid-19 terkait adanya larangan masuk atau ke luar daerah Pasbar melalui pintu-pintu gerbang perbatasan.

Menurut Bupati Yulianto bahwa pers penting guna memberikan pencerahan dan sosialisasi kepada masyarakat terkait Covid-19. Terutama, menginfornasikan upaya apa saja yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pasbar, baik langkah yang dilakukan di pos perbatasan berupa himbauan maupun aksi tanggap tim gugus tugas dalam mencegah penyebaran virus mematikan ini bagi pelintas batas yang tak mematuhi protokoler kesehatan tentang Covid-19.

“Saya harap Insan Pers mendukung tindakan petugas di Pos Batas yang memerintahkan untuk balik kanan siapa saja warga yang ingin keluar masuk Pasbar, bila tak memenuhi ketentuan protokoler kesehatan Covid-19 atau tak memiliki dokumen persyaratan sesuai aturan dan edaran yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.” tegas Yulianto.

Menurut Yulianto, Pemkab Pasbar perlu juga ingin mengetahui dari Insan pers mengenai tanggapan masyarakat terhadap apa yang dilakukan terkait Covid-19. Sehingga hal itu menjadi bahan evaluasi gugus tugas dalam bekerja. Ia Juga menghimbau kepada masyarakat agar mematuhi ketentuan syarat-syarat untuk masuk dan ke luar Pasbar. 

Berdasarkan instruksi Bupati dan SK Gugus Tugas Covid-19 tersebutlah akhirnya belasan Insan Pers Pasbar turun langsung ke Pos Perbatasan untuk ikut mendukung petugas di Pos Tapal Batas dalam mencegat dan memerintahkan semua kendaraan untuk balik kanan bila melintasi perbatasan tanpa dokumen yang lengkap.

Demikian juga yang disampaikan oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pasbar, Decky H Sahputra, saat dihubungi Media ini di Pos Batas Kecamatan Kinali Minggu (17/05/2020). Insan Pers Pasbar turut berpartisipasinya dan mendukung kinerja petugas di perbatasan. Hal ini sebagai upaya mencegah penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), ternyata banyak membantu spirit petugas dalam mencegat dan menyuruh balik kanan kendaraan yang coba melintas ke luar masuk Pasbar tanpa dokumen lengkap.

“Kita sangat berterima kasih kepada Insan Pers yang ada di Pasbar, karena sudah ikut membantu meringankan tugas kita untuk mencegat kendaraan yang melintas di perbatasan,” ujar Decky H Sahputra, 

Decky mengatakan, kehadiran Insan Pers bersama-sama perugas di Pos-pos perbatasan, selain pihaknya dalam melaksanakan tugas terbantu, para jurnalis bisa melihat langsung dan menjadi saksi bagaimana pihaknya sering mendapat perkataan kasar dari para pelaku perjalanan karena tidak diperbolehkan masuk.

“Kita kerap menerima perlakuan kasar dari oknum pejabat, warga dan para pedagang karena tidak dibolehkan masuk. Mereka ini tidak dibolehkan masuk, selain berasal dari daerah pandemi, juga tidak membawa persyaratan yang telah ditentukan,” terangnya.

Decky H Sahputra mengatakan, semua kendaraan, baik yang berasal dari Pasbar maupun yang bukan berasal dari Pasbar, diberhentikan untuk dicek suhu tubuh  penumpang dan memeriksa persyaratannya guna memastikan tidak terpapar Covid-19.

“Meski telah dicek, para pelaku perjalanan harus memiliki surat keterangan kesehatan dari Puskesmas dan surat keterangan perjalanan dari pemerintahan, instansi serta perusahaan asal mereka.” ujarnya.

Salah seorang warga saat melihatkan bahwa ia telah memiliki kelengkapan dokumen perjalanan

Ditambahkan Decky, bahwa dengan adanya para jurnalis mendampingi petugas di Pos Batas, pihaknya sangat terbantu. Apa lagi ketika menghadapi para oknum atau warga yang arogan dan coba bertangan besi, para wartawan secara spontan akan maju dengan sendirinya untuk mengabadikan momen tersebut dan memviralkan. Tentu saja bagi warga yang mengaku-ngaku pejabat atau oknum yang bersikap tidak sopan, apa lagi yang mencaci maki petugas yang telah letih bertugas seharian, sesuai dengan SOP, akan berpikir dua kali untuk melakukan tindakan yang mencoreng namanya.

Diterangkan Decky, bahwa semua petugas di perbatasan yang sudah menjaga Posko Perbatasan sejak 21 Maret 2020 lalu hingga 31 Mei 2020 mendatang, tanpa mengenal lelah selalu bersikap tegas tanpa tebang pilih dalam menghadapi pelaku perjalanan. Tindakan tegas ini dilakukan hanya semata-mata demi menghindari agar warga yang ada di Pasaman Barat terhindar dari ancaman wabah Covid-19.

“Alhamdulillah, Pasaman Barat saat ini zero (0) dari Covid-19 dan kita berharap ini bisa dipertahankan, sehingga warga Pasbar dapat bebas beraktifitas tanpa ada rasa takut selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan.” ujar Decky.

Harapnya, meski warga yang ada di Pasbar bebas beraktifitas, namun ia minta agar warga tetap mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah selama pandemi Covid-19 ini berlangsung. Begitu hal nya bagi para jurnalis yang ikut berjibaku di tengah pandemic virus Corona agar memperhatikan keselamatan, kesehatan dan perlindungan diri agar tetap bisa berkiprah dalam langkah mencegah penyebaran wabah Covid-19 di tengah masyarakat.

“Kita meminta dukungan serta doa, agar seluruh petugas di lapangan selalu diberi kesehatan selama menjaga Posko Pemeriksaan di perbatasan, dan kepada wartawan Pasbar terima kasih telah membantu kami diperbatasan,” ucap Decky mengakhiri.  Zoelnasti.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *