Connect with us

MEGAPOLITAN

Keren, Pemuda Karang Taruna RW 06 Kel. Depok Jaya Pelopori Belajar Daring

Published

on

KopiPagi DEPOK : Beberapa pemuda Anggota Karang Taruna dari Wilayah RW 06 Kelurahan Depok Jaya, Kota Depok Desa menjadi relawan mengajar gratis kepada anak-anak. Para peserta merupakan anak-anak yang terkendala peralatan untuk belajar secara daring. Proses belajar ini menggunakan Kantor RW 06 yang disulap dan diberi fasilitas WIFI untuk mendukung proses belajar daring tersebut.

“Kita berangkat dari keprihatinan mahalnya paket pulsa data internet yang jadi beban para orang tua. ” Tutur Rahmat Kamaludin pemuda yang turut pelopori rumah belajar tersebut.

Menurut Rahmat, proses belajar tersebut tetap dengan prosedural protokol kesehatan. Pesertanya pun beragam mulai dari anak yang duduk di tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), dan tingkat sekolah dasar (SD), SMP dan SMA.

Penggagas program mengajar gratis lainnya yakni Sayidina Adin mengatakan program itu dikhususkan bagi anak masyarakat sekitar.

“Konsep programnya pembelajaran itu harus gembira, tidak memberatkan siswa dan orang tua , Mereka pasti stres dengan kondisi seperti ini (pandemi),” kata Adin. Selain itu juga untuk membantu para orang tua, yakni meringankan beban kuota internet yg harus dibeli jika belajar dirumah.

Program itu berawal dari keresahan Rahmat, Adin, Sigit dan Dena serta mediansyah melihat anak-anak yang semestinya mengikuti pembelajaran secara daring dengan normal, namun mengalami hambatan.

Hambatan tersebut yakni ketidaktersediaan WIFI sebagai akses internet yang cukup . ” “Dengan dampak pandemi Covid-19 yang mengakibatkan para orang tua cukup merasakan beban jika harus menanggung biaya kuota internet setiap hari,” jelas Adin .

Melihat kondisi tersebut, pada pertengahan awal Agustus 2020 pemuda pemuda lalu mulai mengajak anak-anak yang ada di lingkungan RW 06 tersebut untuk belajar bersama.

Senada dengan Adin , Mediansyah yg juga ketua karang taruna RW 06 Depok jaya mengatakan Awalnya, hanya ada sekitar 6 atau 7 anak yang mengikuti program pembelajaran itu. Namun hingga kini, menurutnya sudah terdata sekitar 20 anak yang ikut dalam program mengajar itu.

medi menjelaskan, teknis program mengajar itu ialah membawa materi dari sekolah masing-masing untuk dibahas. Namun ia memastikan proses pembelajaran itu pendekatannya secara humanis tanpa adanya paksaan.

“Kita mengikuti keinginan anak anak saja, di sini pendidikannya nggak terlalu dipaksa, jadi gembira saja, bermain sambil belajar,” kata Medi lebih lanjut.

Proses kegiatan belajar dan mengajar digelar mulai dari pukul 08.00 WIB hingga sekitar pukul 12.00 WIB. Sejauh ini, dipastikan tetap mengikuti protokol kesehatan yang berlaku, apalagi di kawasan RW 06 sudah dinyatakan sebagai zona kuning. Gat/kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *