Connect with us

KANDIDAT

Kaesang Calon Depok Pertama, Hamzah : Tak Masalah, PKS Aja Ketakutan

Published

on

DEPOK | KopiPagi : Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep tampaknya menjadi momok yang menakutkan saat tersiar kabar siap berkompetisi memperebutkan kursi Walikota Depok. Saat in baliho dan spanduk Kaesang pun bermunculan di sudut Kota Depok.

Kaesang pun telah secara resmi mengeluarkan pernyataan, mendapat restu orang tua dan keluarga menjadi Depok pertama. Sontak, nama Kaesang jadi trading di mesin pencarian google.

Sekretaris Partai Gerindra Kota Depok, Hamzah mengatakan, kemunculan Kaesang jadi calon Walikota Depok tak perlu jadi momok yang menakutkan.

“Harus kita sambut, itu tandanya Kota Depok menjadi magnet dan daya tarik sebagai kota yang yang mengedepankan jasa sebagai penggerak roda perekonomian,” ujar Hamzah saat dihubungi, Senin (19/06/2023).

Menurut Hamzah, kehadiran Kaesang juga menjadi daya tarik dalam perpolitikan di Kota Depok. “Kenapa harus ditolak, ya silahkan bersaing. Mungkin hanya PKS Kota Depok aja yang ketakutan. Belum bertanding sudah takut kalah,” jelasnya.

Lanjut Hamzah, tentu Kaesang diharapkan warga mampu membuat perubahan besar bagi pembangunan di Kota Depok yang dinilai berjalan di tempat selama 20 tahun kekuasaan dipegang PKS.

Kaesang dinilai akan mampu meruntuhkan dominasi PKS di Kota Depok. Warga mungkin juga ingin ada perubahan atau pemimpin yang bukan dari PKS. “Warga jenuh dan mungkin ingin cari figur yang baru, muda, energik dan bukan dari PKS. Itu kan sah,-sah saja. Tinggal dihadapi saja Kaesang, jangan dihalangi. Gitu aja kok repot,” terang Hamzah.

Ia menambahkan, keinginan Kaesang bersaing memperebutkan kursi Wali Kota Depok akan menjadi menarik dan bergairah dalam Pilkada Kota Depok 2024 mendatang. Tentu, Kaesang tak akan mudah menang di daerah yang selama 20 tahun dikuasai PKS.

“Kaesang seperti masuk di hutan belantara. Serangan negatif terhadap Kaesang pun bermunculan, menolak kehadirannya. PKS seperti ketakutan hilang kekuasaannya di Kota Depok dan mulai memunculkan serangan, terutama mengumbar jargon Kaesang bagian dari politik dinasti,” tuturnya.

Terkait politik dinasti, Hamzah justru mengkritisi PKS Kota Depok. Apa bedanya dengan PKS Kota Depok? Calegnya, ada Istri Wali Kota Depok, Elly Farida (Caleg DPRD Provinsi Jabar), anak Wakil Wali Kota Depok, M Faruq (Caleg DPRD Kota Depok), Istri dan anak mantan Wali Kota Depok yang juga pendiri PKS Nur Mahmudi Ismail yakni Nur Azizah Tamhid (Caleg DPR RI) dan Abiir Mahmudi Ismail (Caleg DPRD Provinsi Jabar).

“Coba cek Caleg PKS Kota Depok, ada istri, ada anak ada keponakan. Mungkin partai lain juga sama, tapi nggak teriak-teriak antipolitik dinasti,” ungkapnya.

Hamzah juga mengingatkan ke Elly Farida yang merupakan istri Wali Kota Depok, Mohammad Idris agar tidak memanfaatkan sebagai Ketua PKK Kota Depok dengan penggunaan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk berkampanye.

“Saya berharap Bu Elly paham dengan aturan dan tak melakukan pelanggaran serius, terutama memanfaatkan dana APBD dan kegiatan PKK untuk berkampanye. Saya percaya Bu Wali paham aturan,” tegasnya. *D-tren/Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *