Connect with us

REGIONAL

Kabupaten Semarang Bakal Miliki Bendungan Besar Setelah Kedungombo

Published

on

KopiPagi UNGARAN : Kabupaten Semarang bakal mempunyai bendungan senilai Rp 2 Triliun yang rencananya akan dibangun di wilayah Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang dan bendungan nantinya akan memanfaatkan daerah aliran sungai (DAS) Jragung dengan luas totalnya 624 hektar serta untuk luas genangan mencapai 500 hektar.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana M Adek Rizaldi menyatakan, apabila bendungan tersebut benar-benar terwujud makan dapat untuk mengendalikan banjir di wilayah Kabupaten Demak dan Kota Semarang. Bahkan, utamanya dapat mengaliri ribuan hektar sawah di wilayah Kabupaten Semarang. Selain itu, bendungan Jragung nantinya menjadi yang terbesar setelah Waduk Kedungombo.

“Hingga bulan November 2020 ini, sudah ada tiga paket pekerjaan yang telah terkontrakan serta lulus sertifikasi keamanan bendungan. Bendungan ini nantinya dapat menampung air 103 juta meter kubik ketika normal dan pada saat banjir dapat menampung 135,43 juta meter kubik. Nantinya air dapat menjadi sumber air baku berkapasitas 2.000 liter per detik. Dan ini dapat pula mencukupi kebutuhan air di wilayah Kabupaten Demak dan Kota Semarang,” jelas M Adek kepada wartawan di Ungaran.

Ditambahkan, ke depan bendungan itu akan difungsikan sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) dengan kapasitas sekitar 1.000 megawatt. Bukan itu saja, di komplek itu akan dilengkapi dengan tersedianya ruang publik sebagai lokasi wisata untuk umum.

Sementara itu, Bupati Semarang H Mundjirin menyatakan, pihaknya menghimbau para kepala desa yang wilayahnya terdampak pembangunan bendungan tersebut dapat membantu kelancaran pembangunannya. Selain itu, diminta membantu sosialisasi kepada warganya untuk mendukung pembebasan lahan.

“Saya berharap, bendungan ini ke depan akan dapat membantu menggerakkan khususnya sektor perekonomian di wilayah Kecamatan Pringapus, Bawen serta Bergas. Dan utamanya kesejahteraan warga akan dapat meningkat,” kata Mundjirin.

Sedangkan, Kasubag Pertanahan Setda Kabupaten Semarang Zaenal Arifin menambahkan, tidak kurang 600 hektar tanahnya itu adalah milik Perhutani. Untuk desa yang terdampak adalah Desa Candirejo, Penawangan, dan Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus.

“Untuk pembangunan bendungan tersebut, tidak kurangf 600 hektar adalah tanah milik Perhutani dan desa yang paling terdampak adalah Desa Candirejo, Penawangan dan Jatirunggo yang masuk wilayah Kecamatan Pringapus,” tandasnya. ***

Pewarta

Heru Santoso.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *