Connect with us

MEGAPOLITAN

Jempol untuk Kasatlantas, Sentil Pemkot Depok Terkait Kondisi Jalan Margonda

Published

on

KopiOnline Depok,– Kasatlantas Polrestro Depok, Kompol Sutomo sentil Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terkait kondisi Jalan Margonda yang dinilai semrawut, trotoar rusak dan banyak berlubang.

Kritikan tersebut terpasang di Instagram depok24jam pada 28 November 2019 lalu itu, dengan flayer bertuliskan, “Margonda ini dibanding Tangsel lebih bagus Tangsel. Suruh Pemkot Depok contoh Tangsel sana.” Terpampang foto Kasatlantas Polrestro Depok, Kompol Sutomo lengkap dengan pakaian dinasnya.

Kritikan tersebut jadi viral dengan mendapat 7.337 like dan 397 komentar di Instagram depok24jam. Bermunculan beragam komentar dari netizen di medsos, baik itu di Istagram dan juga yang tersebar di group-group Whatsapp (WA).

“Salut buat pak Sutomo yang berani bicara apa adanya. Saya yakin niatnya baik agar Depok berkembang dengan baik, dan tertata dengan baik. Mudah mudahan ke depan Wali Kota mau menganggarkan biaya pembangunan jalan baru memanfaatkan jalur-jalur “tikus” dilebarkan untuk mengurangi beban jalan nasional yang ada,” ujar Wakil Ketua Kadin Kota Depok, Desfandri di group WA Depok Media Center (DMC), Kamis (26/12/2019).

“Trotoar di Jalan Margonda, banyak yang berlubang, ngeri-ngeri sedap,” kata seorang warga Sawangan, Musa juga berkomentar di group WA DMC.
“Jujur saja, Tangsel lebih maju ketimbang Depok karena tata kelolanya lebih baik. Semoga Pemkot Depok berkaca pada Pemkot Tangsel,” terang rahat.dit di Instagram depok24jam.

“Setuju pak, betul sekali. Menurut saya, Tangsel tuh jalan penghubungnya nggak ada yang macet, sekarang aja di Gaplek di bikin flyover. Depok mah, dari Firaun makan nasi uduk tetap bae itu jalan ora mingser pisan,” tutur rialpopo di Instagram depok24jam.

Kasatlantas Polrestro Depok, Kompol Sutomo membenarkan adanya flyer pernyataan kritikan tersebut. “Ya benar, itu pernyataan saya ada di Instagram depok24jam. Sudah viral sejak dua minggu yang lalu, sudah 12 ribu lebih yang like,” klaim Sutomo saat dikonfirmasi lewat pesan WA.

Menurut Sutomo, kritikannya terkait kebijakan pembangunan Jalan Margonda yang semerawut, tanpa tata kelola yang jelas.

“Terutama kondisi trotoar di sepanjang Jalan Margonda. Trotoarnya kecil, kotor, rusak dan banyak yang berlubang. Ada puluhan lubang di trotoar, tetapi sudah satu tahun di infokan tidak ada perbaikan,” ungkapnya.

Dia menambahkan, masalah trotoar merupakan satu dari sekian banyak masalah kesemerawutan di Jalan Morgonda, seperti kemacetan dan banjir.

“Trotoar berlubang yang penuh dengan sampah dan kabel tegangan tinggi tentu sangat membahayakan pejalan kaki. Belum lagi soal banjir karena saluran air di Jalan Margonda penuh sampah dan kemacetan, salah satu penyebabnya karena pembuatan separator dan perputaran jalan (u-turn) yang nggak jelas,” tutur Sutomo.

Sutomo mengungkapkan, pihaknya pernah mengikuti pendidikan di Pusdik Lantas di Serpong, Tangsel dan melihat betapa tertibnya lalulintas serta besar dan rapih trotoarnya.

“Trotoarnya keren, tamannya keren, lampu kotanya keren. Pemamdangan yang jauh sekali dengan di Jalan Margonda. Saran saya sebaiknya segera tutup lubang-lubang yang ada di sepanjang Jalan Margonda jangan menunggu ada yang jatuh korban,” ungkapnya.

Sekda Kota Depok, Hardiono mengaku tak masalah dengan kritikan tersebut. “Belajar ke Tangsel, sah sah saja, karena sesama kota, aple to aple, bisa studi banding, atau studi tiru, dan tidak perlu gengsi, sehingga saling contoh dalam kebaikan,” tukasnya. Dpt/kop.
Media Partner : www.depoktren.com

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *