Connect with us

REGIONAL

Jalan Penghubung Wilayah Kec Jambu – Kec Sumowono Amblas, Sementara Ditutup

Published

on

UNGARAN | KopiPagi : Wilayah Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang kembali didera bencana setelah bencana tanah longsor, kali ini terjadi tanah amblas di Jalan Poros Desa di Desa Genting Kec Jambu yang merupakan jalan penghubung dengan Desa Kebon Agung Kecamatan Sumowono pada Kamis (05/01/23) sekitar pukul 10.000 WIB.

Kapolsek Jambu AKP M Budiyanto mengatakan, bahwa sehari sebelumnya pada Rabu (04//01/2023) terjadi tanah longsor di daerah Dusun Sedono Desa Genting dan Kamis (05/01/2023) pagi kembali ada bencana yaitu tanah amblas di jalan poros desa di Desa Genting menuju Desa Kebon Agung Kec Sumowono. Dalam kejadian tanah amblas ini tidak ada korban, hanya saja untuk sementara jalur tersebut ditutup untuk lalu lintas kendaraan.

“Amblasnya tanah di jalan poros desa antara Desa Genting dengan Desa Kebon Agung ini diduga akibat curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Semarang pada Rabu (04/01/2023) kemarin. Dan, kondisi tanah tersebut atau jalan itu labil sehingga mudah untuk amblas. Untuk sementara, jalur tersebut ditutup untuk lalu lintas kendaraan baik roda dua maupun roda empat atau mobil,” jelas AKP M Budiyanto kepada koranpagionline.com, Kamis (05/01/2023) sore.

Diitambahkan, adapun tanah yang amblas itu dengan panjang sekitar 25 meter, kedalaman 40 cm dan lebar kurang lebih 2 meter dari bahu jalan. Untuk itu, kepada masyarakat untuk selalu waspada dan hati-hati serta selalu berdoa. Mengingat sekarang ini intensites hujan cukup tinggi.

“Akibat jalan amblas tersebut, pihaknya sudah langsung berkoordinasi dengan Camat, Koramil maupun dinas terkait yaitu DPU Kab Semarang. Bahkan, dari DPU langsung mendatangi lokasi jalan amblas untuk melakukan pengecekan,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Semarang Juwair Suntara mengatakan, bahwa kejadian bencana di sejumlah tempat di Kabupaten Semarang pada Rabu (04/01/2023) terjadi hingga malam hari. Dan, terjadi di 23 titik bencana. Dari kejadian bencana itu, BPBD dibantu TNI, Polri, relawan, dan semua lapisan masyarakat langsung melalukan penanganan di beberapa titik .

“Untuk penanganannya kita lakukan dengan mempertimbangkan skala prioritas. Sebagai contohnya, ada tanah longsor yang menutupi badan jalan, ada yang jalan provinsi, kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan, lingkungan (dusun, RW, RT ) maka kami prioritaskan skala yang luas dulu. Salah satunya dengan menggunakan alat berat excavator dan penanganan lainnya juga sama,” terang Juwair. *Kop.

Pewarta  : Heru Santoso.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *