Connect with us

RAGAM

Jadi Wisudawan FH Universitas Terbuka, Bamsoet Tegaskan : Akan Terus Belajar

Published

on

TANGSEL | KopiPagi : Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo didampuk sebagai Wisudawan Kehormatan Mewakili 1.700an Wisudawan-wisudawati yang diwisuda langsung oleh Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof. Ojat Darojat pada Wisuda periode II Wilayah 1 Tahun Akademik 2023.
Bamsoet dipilih sebagai Wisudawan Kehormatan mewakili wisudawan-wisudawati UT karena dinilai banyak hal yang dapat dipetik dari kelulusannya pada Strata 1 (S1) Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Terbuka (FHISIP UT), antara lain dapat menginspirasi dan membawa dampak positif bagi masyarakat atas keberadaan UT.
Bamsoet telah menyelesaikan pendidikan Strata 1 (S1) Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Terbuka (FHISIP UT). Bamsoet juga telah lulus doktor ilmu hukum dengan predikat cumlaude dengan IPK 4.0 pada Pascasarjana Ilmu Hukum Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung pada Januari 2023.
“Pepatah bijak mengatakan, orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang yang terus belajar akan menjadi pemilik masa depan. Wisuda bukanlah sebuah titik pemberhentian. Wisuda memang telah menutup satu pintu akademik di belakang, namun di saat yang bersamaan juga membuka ribuan pintu pengabdian,” ujar Bamsoet saat memberikan sambutan sebagai Wisudawan Kehormatan UT, di kampus pusat UT, Tangerang Selatan, Selasa (11/07/2023).
Hadir antara lain Kepala Staf Kepresidenan sekaligus Ketua Ikatan Alumni UT Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Rektor UT Prof. Ojat Darojat, Wakil Rektor Dr. Mohamad Yunus, Prof. Ali Muktiyanto, Ir. Adi Winata dan Rahmat Budiman, Dekan FHISIP UT Muhammad Husni Arifin. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Prof. Ucu Rahayu, Dekan Fakultas Science and Technology Subekti Nurmawati serta Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dr. Meirani Harsasi.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, sistem pembelajaran di UT yang menerapkan metode Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh (PTJJ), memudahkan dirinya dalam mengikuti pendidikan maupun mengajar di sela berbagai kesibukan baik saat menjadi Ketua DPR RI maupun saat sebagai Ketua MPR RI, Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Ketua Umum Tarung Derajat (PB KODRAT), Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia, Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Alumni Doktor Ilmu Hukum UNPAD serta berbagai jabatan lainnya.
Istilah jarak jauh berarti pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik media cetak (modul) maupun non-cetak (audio/video, komputer/ internet, siaran radio, dan televisi). Sedangkan makna terbuka yakni tidak ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, dan frekuensi mengikuti ujian. Batasan yang ada hanyalah bahwa setiap mahasiswa UT harus sudah menamatkan jenjang pendidikan menengah atas (SMA atau yang sederajat).
Sejumlah publik figur dan artis juga tercatat kuliah di UT. Antara lain Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa, Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto, Tamara Geraldine, Anang Hermansyah, Dina Lorenza, Chica Koeswoyo, Bayu Oktara, Joshua Suherman, Novi Cherrybelle serta Arumi Bachsin.
“Selama 38 tahun perjalanannya, UT telah banyak menorehkan prestasi. Misalnya, mendapatkan Certificate of Quality dari International Council for Open and Distance Education (ICDE) atau Dewan Pendidikan Jarak Jauh Internasional, yang berpusat di Oslo, Norwegia. Sekaligus menjadi satu-satunya perguruan tinggi jarak jauh di Asia yang setiap tiga tahun mengundang ICDE untuk melakukan quality review, dengan tujuan memastikan UT telah menerapkan standar terbaik yang diterapkan oleh perguruan tinggi jarak jauh di dunia,” jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI ini menerangkan, selama menempuh pendidikan dan mengajar serta menjadi dosen tetap pascasarjana Universitas Borobudur dan menjadi penguji puluhan mahasiswa S3 pascasarjana, dirinya telah menulis berbagai artikel riset yang dimuat dalam jurnal internasional terindeks Scopus dan berbagai artikel yang jumlahnya ratusan di berbagai media nasional serta 30an judul buku yang telah beredar di tengah-tengah masyarakat.
“Walapun saya telah mengajar pascasarjana dan menjadi dosen tetap di Universitas Borobudur serta dosen tidak tetap di Universitas Terbuka, namun semangat belajar saya masih terus membara hingga pada saatnya nanti mengabdi sebagai Guru Besar,” pungkas Bamsoet. *Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *