Connect with us

KANDIDAT

IPW, Neta S Pane : 8 Jenderal Kandidat Kapolri Pengganti Idham Azis

Published

on

KopiPagi Jakarta : Meskipun masih memiliki waktu 6 bulan sebelum pensiun, Indonesia Police Watch (IPW) mencatat ada delapan nama dalam bursa calon Kapolri baru menggantikan Jenderal Idham Azis. Mereka terdiri dari lima nama Jenderal bintang tiga (Komisaris Jenderal) dan tiga nama bintang dua (Inspektur Jenderal).

Komjen Listyo Sigit kandidat kuat Kapolri saat bersama Kapolri Jenderal Idham Azis

Masa jabatan Idham sendiri akan berakhir enam bulan lagi, tepatnya Januari 2021. Sedangkan kedelapan nama ini mulai dari lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988 A hingga lulusan tahun 1991.

“Meskipun masa jabatan Kapolri Idham Azis masih enam bulan lagi, bursa calon Kapolri di internal kepolisian mulai marak dipergunjingkan. Sedikitnya ada delapan nama yang disebut-sebut masuk sebagai calon kuat dalam bursa calon Kapolri,” ujar Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam keterangan tertulis, Kamis (11/6/2020).

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sujana

Dia mengatakan delapan nama itu digadang-gadang mulai banyak diperbincangkan di internal kepolisian itu sendiri. Mereka adalah Kabaintelkam Komjen Rycko Amelza Dahniel. Dia baru saja ditunjuk oleh Kapolri untuk mengisi jabatan kepala bidang intel di Korps Bhayangkara tersebut pada Mei lalu menggantikan Komjen Agung Budi Maryoto.

Sebagai informasi, Rycko merupakan Ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2009 hingga 2012. Jika terpilih, hal tersebut akan menjadi fenomena baru.

Kepala BNPT, Komjen Boy Rafly Amar.

“Tidak hanya di dalam dinamika kepolisian tapi juga dalam dinamika politik, di mana mantan ajudan Presiden SBY bisa menjadi Kapolri di era Presiden Jokowi,” kata Neta.

Kemudian, nama kedua yang dia sebut adalah Kabaharkam Komjen Agus Andrianto. Saat ini dipercaya oleh Kapolri menjabat Kepala Satgas Operasi Aman Nussa II untuk Penanggulangan Covid-19.

Komjen Boy Rafly Amar yang baru saja menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) juga memiliki kans tinggi untuk dapat menggantikan Idham Azis sebagai Kapolri.

Ketua KPK, Komjen Firli Bahuri.

Dua nama besar lain yang masuk dalam bursa adalah Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo dan Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono. Listyo sempat menjabat sebagai Ajudan Presiden Jokowi pada 2014, sementara Gatot sempat menjabat Kapolda Metro Jaya tahun lalu.

Kemudian, Jenderal bintang dua lain yang Neta sebut adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Lutfhi dan terakhir Kapolda Jawa Timur Irjen M Fadil Imran.

“Ketiga jenderal bintang dua ini bisa masuk bursa calon Kapolri karena menjelang Idham Azis pensiun ada dua posisi jenderal bintang tiga yang bakal pensiun, yakni Kepala BNN dan Sestama Lemhanas,” jelas Neta.

Kabaintelkam Komjen Rycko Amelza Dahniel

Neta menerangkan, sesuai prosedurnya, nama-nama calon Kapolri itu akan digodok Dewan Kebijakan Tinggi (Wanjakti) Polri yang diketuai Wakapolri dengan anggota antara lain Irwasum, Assisten SDM, dan Kadiv Propam.

Nama-nama akan diserahkan Kapolri kepada Presiden untuk dipilih dan kemudian melakukan uji kepatutan di Komisi III DPR RI.

“Di sisi lain Kompolnas juga memberikan nama nama calon Kapolri sebagai usulan kepada Presiden,” lanjut dia.

Seperti deiketahui, Jenderal Idham Azis akan memasuki masa purna tugas sebagai Kapolri pada Januari 2021 tahun lantaran sudah berusia 58 tahun. Sepanjang berkarir di kepolisian, Idham berpengalaman dalam bidang reserse. Dia menjabat sebagai Kabareskrim Polri sebelum diangkat sebagai Kapolri menggantikan Tito Karnavian.

Kapolda Jatim, Irjen Pol DR M Fadil Imran

Idham sebenarnya tidak terlalu lama menjabat sebagai orang nomor satu di Koprs Bhayangkara tersebut. Komisi III DPR RI menyetujui Idham menjadi Kapolri usai melaksanakan uji kepatutan dan kelayanan pada Oktober 2019 lalu.

Kemudian, pun resmi menjabat sebagai Kapolri usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada 1 November 2019. Idham menggantikan Jenderal Purnawirawan Tito Karnavian yang ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Dalam Negeri di Kabinet Indonesia Maju. kop

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *