Connect with us

PERISTIWA

Gerakan Kemanusiaan BEM – UNIBI 2022 Salurkan Bantuan Korban Gempa Cianjur

Published

on

CIANJUR | KopiPagi : Secara beruntun bencana alam melanda sejumlah daerah di Indonesia. Tanpa terkecuali bencana gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur Jawa Barat, pada 21 November 2022 yang lalu. Bencana dahsyat ini memporakporandakan berbagai bangunan rumah dan kantor. Bukan hanya itu, ratusan nyawa pun terenggut. Atas Ghiroh dan Gerakan Kemanusiaan, Kementerian Sosial Masyarakat BEM UNIBI 2022 menginisiasikan.

“Seruan Kemanusiaan Bersama Keluarga Mahasiswa Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia (UNIBI),” dimana donasi tersebut terkumpul dari para donatur, Himpunan Mahasiswa, UKM, dan Mahasiswa Umum lainnya. Sehingga total donasi yang berhasil dikumpulkan adalah Rp. 5.220.000.

BEM-UNIBI 2022 di salah satu titik pengungsian di Cianjur.

Setelah mengadakan “Seruan Kemanusiaan Bersama Keluarga Mahasiswa UNIBI”. donasi berhasil disalurkan kepada para korban bencana gempa bumi di Desa Cibeureum Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur,. Bantuan diberikan dalam bentuk Sembako seperti makanan pokok, obat-obatan, selimut dan kebutuhan lainnya.

Menurut Wakil Presiden Mahasiswa BEM UNIBI 2022, Amalia Amanda, tim relawan BEM langsung bergerak cepat menuju 3 Posko Utama di Ciannjur untuk pembagian tugas baik yang standby di Posko maupun yang mobile ke sejumlah titik pengungsian mandiri.

“Tiap 1 Posko ada  personel BEM – UNIBI yang menjaga dan memastikan tiap Posko sudah kebagian agar tiga Posko tersebut terbagi secara menyeluruh dan merata. Alhamdulillah tidak hanya itu, kami pun masuk ke Posko – Posko Mandiri yang terdiri dari beberapa keluarga,” ujar Amalia kepada KopiPagi, Kamis (08/12/2022)..

Pemberian bantuan kepada korban yang terdampak gempa, lanut Amalia, bukan saja berbentuk Sembako tetapi juga para relawan BEM UNIBI melakukan trauma healing khususnya kepada anak-anak. Sebab di beberapa titik banyak terdapat bayi, anak Balita, anak-anak dan hawa.

“Selain kebutuhan pokok, kami juga fokus dan memprioritaskan pada trauma healing. Karena hal ini bagian penting dari pemulihan pasca gempa. Kami melakukan pendekatan proses, expository dan inguiry. Kami hibur mereka, kami ajak mereka berbincang, kami saling berbagi suka maupun duka,” tandas Amalia. *Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *