Connect with us

KANDIDAT

Babai Suhaimi : Kota Depok Gagal Total, Butuh Suasana Baru

Published

on

KopiPagi DEPOK : Kota Depok dianggap gagal total dipimpin Walikota Depok Muhammad Idris. Ada sederet kegagalan Idris dalam membangun Kota Depok. Untuk itu Kota Depok butuh wali kota baru untuk membuat Depok Berubah, Depok Bangkit, Depok Suasana Baru.

“Depok gagal total dipimpin Idris,” kata anggota DPRD Kota Depok dari PKB, Babai Suhaimi di Kota Depok, Jumat (30/10/2020).

Menurut Babai, sederet kegagalan diantaranya di dunia pendidikan, tata kota, jalan, kenakalan remaja dan lain-lain. Termasuk dari sisi sosial keagamaan meski jargonnya selalu terkait agama, namun kenyataannya Idris gagal membangun Depok yang dikatakan sebagai kota religius. Semua kegagalan itu sangat krusial karena itu merupakan kebutuhan masyarakat.

“Seharusnya warga Depok jangan terbuai dengan pencitraan agama lagi. Lihat realitanya saja. Dalam bidang pendidikan, selama pemerintahan Idris tak ada sekolahan dibangun, termasuk sekolah berbasis agama seperti madrasah,” jelas Babai.

Dia mengutarakan, sejak 15 tahun terakhir sedikit sekali sekolah yang dibangun. Padahal kebutuhan sekolah negeri di Kota Depok sangat tinggi. “Itu karena pertumbuhan penduduk Depok terus meningkat tajam. Idealnya dengan sistem zonasi seperti sekarang ini, Depok punya sekolah negeri dasar hingga menengah sampai tingkat kecamatan,” tutur Babai.

Babai juga menyoroti soal sekolah madrasah yang tidak pernah direncanakan untuk dibangun selama 15 tahun terakhir ini. “Satu-satunya sekolah madrasah ada di Cilodong, MTSN itu juga peninggalan Kabupaten Bogor,” kata pria yang sempat jadi calon wakil wali kota Depok di Pilkada 2015 itu.

Terkait tata kota, Babai juga mempertanyakan dimana pembangunannya. Sebab, sejak 15 tahun terakhir trotoar jalan di kota Depok sangat amburadul. Tak ada trotoar yang dibangun untuk pejalan kaki. “Coba lihat trotoar jalannya, tak ada yang ramah buat pejalan kaki” ujar Babai.

Selain trotoar jalan, Babai juga menyoroti soal banjir yang kerap terjadi di jalan-jalan utama seperti Margonda dan Arief Rahman Hakim. “Masalah jalan macet dan banjir, sampai saat ini dibawah wali kota Idris tidak ada solusinya,” terang politisi asli Depok ini.

Soal tata kota, selain jalan, banjir dan trotoar, Babai juga menyoroti soal tidak adanya alun-alun Kota Depok. “Yang sedang dibangun di GDC itu menurut saya bukan alun-alun. Itu hanya taman kota. Artinya Idris tidak faham dengan yang dimaksud alun-alun dan fungsinya,” ujar Babai.

Menurut Babai kegagalan lain kepemimpinan Idris adalah gagal menciptakan suasana Kota Depok yang kondusif dan mengatasi masalah sosial. “Dari sisi masalah sosial, di Depok masih saja terjadi tawuran, prostitusi anak terselubung dan narkoba,” tegasnya.

Lanjut Babai, banyaknya pembangunan apartemen di Kota Depok tanpa disertai pedoman dan panduan ketertiban justru menciptakan prostitusi-prostitusi terselubung. Bahkan prostitusi itu sudah melibatkan anak usia dibawah umur. “Memang banyak pembangunan apartemen. Sayangnya itu justru menumbuhkan prostitusi-prostitusi terselubung. Jadi memang harus diwaspadai juga,” ungkapnya.

Sederet kegagalan yang membuat Kota Depok jalan ditempat itu menurut Babai perlu dicermati masyarakat Depok. Jangan terbuai oleh pencitraan yang terkesan religius.

“Kalau soal perayaan maulid dan kegiatan keagamaan lain, dari dulu juga wali kota siapa pun dari partai mana pun selalu hadir. Jadi lihat bagaimana programnya dan apa yang sudah dibangun selama ini. Tidak ada pembangunan infrastruktur di masa wali kota Idris,” jelasnya lagi.

Lebih jauh Babai mengatakan Kota Depok harus bangkit. Kota Depok harus ada perubahan. “Perubahan itu harus dengan wali kota baru. Dan saya yakin Pradi bisa melakukan itu. Beri beliau kesempatan. Kalau kemarin sebagai wakil dia tidak diberi kesempatan berperan aktif untuk membangun Kota Depok. Kali ini mari kita beri dia kesempatan,” tukasnya. Dep/Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *