Connect with us

HUKRIM

Kematian Bidan Puskesmas dan Putranya di Bandar Haluan Masih Misteri

Published

on

SIMALUNGUN | KopiPagi :  Sudah 10 hari, Sudah 10.hari, Sat Reskrim.Polres Simalungun masih terus melakukan penyelidikan, siapa pelaku dibalik kasus pembunuhan Bidan Puskesmas Lenni Herawati Hutapea (42) dan anak lelakinya Ferdinand Lumbangaol (12) warga Dusun IV, Desa Bah Gunung, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun.

Untuk diketahui, sejak kejadian pada Selasa (18-04-2023) sekira pukul 11:30 WIB, hingga hari ini, Kamis (27-04-2023), pihak penyidik Sat Reskrim Polres Simalungun dan Polda Sumatera Utara masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku di balik pembunuhan tetsebut.

Bidan Puskesmas Lenni Herawati Hutapea (42) dan anak lelakinya Ferdinand Lumbangaol (13) dan juga Anjing peliharaannya, juga terbunuh.

“Mohon doa, lagi kami lidik pelakunya,” kata Kasat Reskrim Polres Simalungun AKP Rachmat Ariwibowo saat dikonfirmasi KopiPagi melalui komunikasi WhatsApp, Kamis (27-04-2023).

Untuk diketahui, Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung mengatakan, jasad pegawai Puskesmas Lenni Herawati Hutapea (42) dan puteranya Ferdinand Lumbangaol (13) ditemukan di salah satu kamar rumah korban di Kompleks Perumahan Mutiara Landbouw, Huta V Nagori Bandar, Kecamatan Bandar, Selasa (18-04-2023) lalu. Kondisi jasad dalam keadaan membengkak. Selain itu ditemukan bercak darah dan tanda-tanda kekerasan.

“Dari olah tempat kejadian perkara (TKP), kedua korban ditemukan tergeletak di lantai kamar tidur. Diperkirakan mayat sudah lebih dari dua kali dua puluh empat jam serta diduga penyebab kematian oleh seseorang yang belum bisa dipastikan. Karena, masih menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat Satu Medan,” ungkap Kapolres Simalungun AKBP Ronald Fredy Christi Sipayung SH SIK MH.

Lanjut Kapolres, adapun langkah-langkah yang sudah dilakukan Kepolisian Resort Simalungun sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan selanjutnya akan dilakukan kembali olah TKP lanjutan yang melibatkan Tim Laboratorium Forensik Polda Sumut.

“Kita menemukan ceceran darah di sekitar jasad kedua korban serta ruang tamu termasuk di beberapa lokasi ditemukan ceceran darah termasuk di dapur rumah korban,” kata Ronald.

Informasi yang dihimpun KopiPagi di lokasi kejadian, korban merupakan bidan di Puskesmas Nagaharjo, Bandar Betsy, Kecamatan Bandar Huluan. Korban baru pindah dari Bah Gunung ke Perumahan Mutiara Landbow, Kecamatan Bandar.

Terkait kasus pembunuhan tersebut, seorang Tokoh Masyarakat Rocky Marbun mendesak Kapolres Simalungun untuk segera mengungkap kasus tewasnya ibu dan anak di Mutiara Lanbaw.

Menurut Tokoh masyarakat, kematian seorang ibu dan anaknya beserta anjingnya di dalam rumah Komplek Perumahan Mutiara Lanbaw Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun, Selasa (18-04-2023) sekira pukul 11.15 WIB masih menyisahkan misteri.

Terkait permintaan itu, Kepala Polisi Resor Simalungun segera mungkin mengungkap misteri kematian tersebut. Sebab, dengan kondisi komplek rumah bergandengan, dugaan aksi pembunuhan tersebut bisa tidak terdengar oleh tetangga masing-masing.  Apalagi, Anjing peliharaan korban mati di lantai teras rumah.

“Saya menduga pasti ada lingkaran kecil terkait pembunuhan ini, tetapi saya tidak mau berandai-andai. Kita percayakan Polres Simalungun untuk mengungkap misteri kematian ibu dan anak ini agar masyarakat tidak dihantui tanda tanya terus,” katanya.

Menurut informasi Perdinan merupakan salah satu atlit beladiri Taekwondo. Adapun
kronologis kejadian, sebelumnya ibu korban yang ketepatan tinggal di Bandar tidak jauh dari lokasi korban, mencoba menelepon anak gadisnya yang merupakan korban. Sebab, ayahnya korban sedang menderita sakit dan sudah tua tidak dapat berdiri.

“Hampir setiap hari, selama tiga hari ini saya menelepon dia, mamak Perdinan (korban-red), namun tidak pernah aktif teleponnya. Sampai saya menelepon anak saya yang tinggal di Pekanbaru, dan anak saya itu mengatakan suaminya baru pulang mak, dari Papua jadi tidak bisa diganggu,” katanya.

Saksi Rahel Pasaribu (43) adik ipar korban bersama anaknya Indah Natalia Sianturi(9) anak saksi, saat mendatangi rumah korban, dan mencium bau aroma busuk bersumber dari rumahnya. Kemudian saksi mencoba masuk ke dalam rumah dan saksi melihat banyak bercak darah kemudian melihat ke arah kamar depan terlihat 2 orang mayat tergeletak, kemudian saksi berteriak meminta pertolongan ke tetangga dan warga sekitar. *Kop

Editor : Nilson Pakpahan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *