SERANG | KopiPagi : Walikota Serang Syafrudin mengintruksikan kepada BPBD, Satpol PP dan Camat se-Kota Serang untuk mewaspadai terjadinya aancaman bencana La Nina. Sedang untuk mengantisipasi, Pemkot Serang sudah melakukan simulasi dampak dari La Nina.
“Semuanya sudah saya instruksikan agar siap siaga agar ketika terjadinya La Nina kita sudah mempunyai kesiapan di masing masing. Kami sudah melakukan simulasi dampak La-Nina. Kemarin kami sudah melakukan simulasi terjadinya bencana seperti tsunami, banjir dan bencana lainnya,” jelas Syafrudin, kemarin.
Syafrudin juga menghimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai dampak La Nina seperti hujan deras yang akan berdampak pada banjir. Selokan pun harus dibersihkan dan jangan membuang sampah di Kali.
Diketahui bahwa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berdasarkan monitoring terhadap perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur menunjukkan bahwa saat ini nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina, yaitu sebesar -0.61 pada Dasarian I Oktober 2021.
Kondisi ini berpotensi untuk terus berkembang dan kita harus segera bersiap menyambut kehadiran La Nina 2021/2022 yang diprakirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah – sedang, setidaknya hingga Februari 2022.
Didasarkan pada kejadian La Nina tahun 2020 lalu, hasil kajian BMKG menunjukkan bahwa curah hujan mengalami peningkatan pada November-Desember-Januari terutama di wilayah Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali hingga NTT, Kalimantan bagian selatan dan Sulawesi bagian selatan.
Maka, La Nina tahun ini diprediksikan relatif sama dan akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan berkisar antara 20 – 70 persen di atas normalnya. Dengan adanya potensi peningkatan curah hujan pada periode musim hujan tersebut maka perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi. *Asr/Kop.
