JAKARTA | KopiPagi : Komposisi pejabat eselon I di Kejaksaan RI saat ini merupakan keputusan dan pilihan yang sangat tepat. Terlebih dengan diangkatnya Dr Sunarta SH MH, menjadi Wakil Jaksa Agung RI dan Kejati DKI Jakarta Dr. Febrie Adriansyah yang diamanahi menjadi Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung RI.
Sesuai Keputusan Presiden Joko Widodo melalui surat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 180/TPA tahun 2021 tertanggal 31 Desember 2021 yang mengangkat Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung, Dr Sunarta SH MH, menjadi Wakil Jaksa Agung RI, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) DKI Jakarta, Dr Febrie Adriansyah SH MH, menjadi Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung RI, dan merotasi sejumlah pejabat Eselon I di Kejaksaan RI, merupakan sebuah sebuah keputusan dan pilihan yang sangat tepat.
“Melalui Keppres Nomor 180/TPA tahun 2021 menunjukkan komposisi pejabat Eselon I di Kejaksaan RI saat ini yang dipimpin Jaksa Agung Burhanuddin adalah figur-figur yang tepat,” ujar Ketua Komisi Kejaksaan (Komjak) RI, Dr Barita Simanjuntak SH MH, kepada wartawan di Jakarta, Jumat (07/01/2021).
Barita menyebut, inilah komposisi The Dream Team yang solid dan kompetensi yang akan membawa Kejaksaan menuju masa depan yang lebih baik.
“Tim Jaksa Agung Muda (JAM) yang sekarang bersama Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (Kabandiklat) Kejaksaan merupakan Dream Team yang solid dan kompetensi,” katanya.
Dia pun menilai diangkatnya Jaksa Agung Muda bidang Intelijen (JAM Intel) Kejaksaan RI, Sunarta, oleh Presiden Joko Widodo menjadi Wakil Jaksa Agung RI yang baru sebagai pilihan yang sangat tepat.
“Karena beliau memiliki banyak pengalaman dan kompetensi yang sudah teruji secara teknis maupun non teknis yang sangat diperlukan sebagai kompetensi dasar Wakil Jaksa Agung,” ucap Barita.
Apalagi, tutur dia, Sunarta meniti karir dari bawah dengan pernah menjadi Kajari, Asisten, Wakajati Sulawesi Selatan, Kajati NTT, Kajati Jawa Timur, Sesjamintel, JAM Pidum dan terakhir JAM Inteijen.
“Beliau juga seorang yang kalem, low profile, bijaksana dan mau mendengar dan dekat dengan para stafnya. Sehingga dengan kompetensi teknis dan non teknis. Termasuk tipe kepemimpinan beliau selama ini, menurut kami, akan mampu mengemban tugas sebagai Wakil Jaksa Agung dengan baik dan dapat membantu tugas-tugas Jaksa Agung,” ujarnya.
Begitupun, kata Barita, dengan Jaksa Agung Muda bidang Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) Ali Mukartono yang akan berpindah posisi sebagai Jaksa Agung Muda bidang Pengawasan (JAM Was).
“Serta JAM Was Pak Amir Yanto yang akan menggantikan posisi Pak Sunarta sebagai JAM Intel. Keduanya adalah figur-figur yang punya kapasitas dan kompetensi untuk menduduki jabatan-jabatan tersebut,” tuturnya.
Dia menyebutkan dengan pengalaman Ali Mukartono sebagai JAM Pidum dan terakhir JAM Pidsus akan membantu efektifitas penanganan pengawasan teknis dan non teknis.
Sedang Amir Yanto, tuturnya, sebagai JAM Intelijen tentu akan dapat mengembangkan berjalannya kewenangan Kejaksaan, khususnya sebagai Intelijen Negara di bidang penegakan hukum yang baru sesuai amandemen Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 junto Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021.
Teruji di bidang Pidsus
Barita juga menilai pengangkatan Kajati DKI Jakarta, Febrie Adriansyah, oleh Presiden sebagai JAM Pidsus menggantikan Ali Mukartono sebagai pilihan yang tepat.
“Saya sangat mengapresiasi kinerja Pak Febrie selama ini. Karena beliau mempunyai pengalaman dan kompetensi yang munpuni dan teruji di bidang Pidsus,” ucapnya.
Terlebih, kata dia, saat menduduki jabatan sebagai Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejaksaan Agung memiliki prestasi dalam menyidik kasus mega korupsi Jiwasraya dan Asabri.
“Dengan penunjukan beliau juga memberi perspektif berjalannya regenerasi di tubuh adhyaksa,” tandas Barita. ***
Pewarta : Syamsuri.
