KopiPagi | JAKARTA : Rapat Anggota Masyarakat Profesional Santri (NU CIRCLE) mengokohkan Program Jaringan Klinik Pesantren (JKP) sebagai salah satu program prioritas ditahun 2021. Program ini diharapkan dapat menjadi kontribusi strategis NU Circle dalam membangun ketahanan kesehatan masyarakat pesantren dan lingkungannya. Demikian ditegaskan Ketua Umum NU Circle, Dr. Gatot Prio Utomo di Jakarta, Minggu (07/02/2021) hari ini.
“Rapat Anggota memandang bahwa program JKP ini dapat menjadi pilar penting ketahanan Kesehatan nasional sehingga membutuhkan sinergi dari berbagai pemangku kepentingan, baik di internal NU yaitu badan-badan dan Lembaga Kesehatan NU dan juga pemerintah. Tugas kami adalah mempersiapkan disain ekosistem dan mengkolaboarasi keseluruhan elemen dalam ekosistem yang terintegrasi sehingga mampu menjaga kesehatan masyarakat, khususnya dalam pelayanan kesehatan dasar nahdliyin,” tegas Gus Pu, panggilan akrab Gatot Prio Utomo.
NU Circle bersama sejumlah elemen kesehatan yang bernaung di bawah PBNU seperti PDNU, ARSINU, APTIKESNU tengah menggodok disain ekosistem tersebut dan membangun komitmen bersama. Saat menghadapi Pandemi Covid-19, JKP diharapkan menjadi salah satu solusi kesehatan bagi masyarakat nahdliyin dan masyarakat umum. Cukup banyak kiai dan santri yang terpapar bahkan meninggal akibat pandemi ini. Karena itu, upaya-upaya membangun kebersamaan dalam menjaga kesehatan sangat diperlukan segera.
Tokoh Nasional Bertebaran
Sejumlah tokoh nasional juga masuk memperkuat pencapaian visi misi NU Circle. Cucu pendiri Nahdlatul Ulama, Lily Chodijah Wahid, mendapat kepercayaan sebagai Ketua Dewan Kehormatan NU Circle bersama KH Masdar F. Masudi, Wakil Ketua PBNU Prof. Maksoem Machfudz serta Wakil Ketua MPR Arsul Sani.
Sejumlah tokoh NU juga menggawangi posisi Dewan Penasihat seperti Bendahara Umum PBNU Bina Suhendra, Mantan anggota DPR RI Ahmad Muqowam. Di jajaran penasihat ini juga terdapat putri Wakil Presiden yaitu Siti Azizah Ma’ruf dan Menkop UKM Teten Masduki serta Pembina Perhimpunan Dokter NU Dr. Syahrizal Syarif. Pakar Pancasila Dr. Yudi Latif dan pengamat politik M. Qodari juga menjadi bagian penasihat.
Di jajaran eksekutif, Rapat Anggota NU Circle ini telah mengubah pengurus harian. Sekretaris Jenderal yang sebelumnya dijabat Ahmad Baidhowie, sekarang diisi aktivis literasi HB Arifin. Di bidang Kesehatan, terdapat Wakil Direktur IMERI Prof. Dr. dr. Budi Wiweko Sp.Og. Posisi Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pendidikan dan SDM dipegang mantan Staf Khusus Menteri Pendidikan di era Anies Baswedan yaitu Ahmad Rizali.
Sementara di bidang ekonomi , Ekonom Indef dan dosen FEUI Berly Martawardaya dipercaya sebagai Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Ekonomi Kerakyatan. Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kebangsaan dan Organisasi dijabat tokoh muda Marbawi A. Katon.
Tokoh kehutanan dan lingkungan hidup juga tak tertinggal seperti mantan Ketua Walhi Chalid Muhammad, aktivis pemberdayaan masyarakat Tri Mumpuni, dan pegiat Forum DAS (Daerah Aliran Sungai) DKI Jakarta Alip Purnomo. Di sektor teknologi digital, tokoh muda Ariadi Anaya, menakhodai bidang ekonomi digital. Di dunia aviasi, ada tokoh Andri Sudibyo. Tokoh pertahanan dan keamanan muncul nama Curie Maharani Safitri.
“Saya berharap sinergi dan kolaborasi semua elemen profesional ini akan melahirkan orkestrasi program yang bermanfaat dalam membangun masyarakat profesional santri. Saya meyakini jika kita berhasil menyejahterakan masyarakat nahdliyin maka kita sedang menyelesaikan masalah Indonesia, “ tutur Gatot Prio Utomo. *Kop.