Connect with us

REGIONAL

Pinjaman Material & Upah Pekerja Belum Beres : Polindes di Koto Baru Diresmikan

Published

on

PASBAR | KopiPagi : Pembangunan Pondok Bersalin Desa (Polindes) di Dusun Sumber Sari Kejorongan Pujorahayu, Nagari Koto Baru, Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) Sumatera Barat, sudah rampung dibangun dan diresmikan penggunaannya.
Kendati Polindes sudah bisa berfungsi, namun ternyata di balik selesainya pembangungan masih menyisakan masalah. Pembangunannya memang tidak mengalami kendala atau terhambat. Sebab, adanya hambatan langsung dicarikan solusi demi lancarnya pengerjaan sarana kesehatan masyarakat, khususnya bagi kaum ibu hamil yang hendak melahirkan. Dan masalah tersebut terkait pinjaman material dan kekurangan pembayaran kepada pekerja dan lainnya.
Menurut Ketua Bamus Koto Baru, Rozi Ahmadi yang didampingi oleh Wakil Ketua, Muslih Hidayat menyampaikan, pembangunan lanjutan Polindes tersebut kini sudah 100 persen selesai, bahkan sudah diserahterimakan. Pendanaan diambil dari Dana Desa tahun anggaran (TA) 2022.
“Polindes sekarang sudah selesai dan sudah diresmikan penggunaannya, namun berdasarkan laporan dari proses pengerjaan lanjutan gedung Polindes tersebut diakui masih menyisakan permasalahan” terangnya di Kantor Bamus Senin (20/02/2023).
Pembangunan Polindes, kata Rozy, bukan tertunda tetapi berdasarkan laporan atau Surat pernyataan yang dibuat kepala tukang, Supardi dan Seketaris TPK, Sri Rahayu Indah yang ditujukan kepada Bamus, masih masalah terkait ipah pekerja dan pinjaman material..
Adapun negoisasi tersebut yakni, dari mulai penggalian pondasi sampai serahterima kunci dengan anggaran Rp35.000.000. Demikian juga penambahan upah pembuatan kamar mandi disepakati Rp500.000 dan upah mengecat Rp150.000. Selanjutnya setelah proses tahap 1 selesai, dilanjutkan pekerjaan penimbunan dan pondasi keliling senilai Rp4.000.000.
Namun menurut laporan tersebut, negoisasi yang telah disepakati, hingga kini tidak berjalan. Sebab, terkait upah tim TPK yang diterima oleh sekretaris baru sebesar Rp1.500.000 dan anggota TPK baru menerima upah Rp1.500.000.
Sementara berdasarkan laporan yang diterima dari para tukang tersebut, Ketua TPK menjanjikan akan segera melakukan proses pembayaran sisanya, Namun hingga saat ini masih belum ada kejelasan. Bahkan, saat pekerjaan lanjutan berjalan, ternyata terjadi kekurangan material hingga TPK memakai material milik warga (Wanto) sebanyak 2 trip mobil. Namun sampai saat ini material tersebut baru dikembalikan sebanyak 1 mobil.
Menurut Ketua Bamus, bahwa laporan yang diterima dari pihak pekerja dan sekretaris tersebut, intinya mereka meminta lembaga Bamus untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang sedang mereka hadapi.
Seperti diketahui, lanjut Ketua Bamus membeberkan, bahwasanya jumlah dan sumber anggaran untuk pembangunan lanjutan Polindes tersebut menelan biaya Rp209.767.000 yang diambil dari Dana Desa (DD).
“Di dalam RAB pembangunan lanjutan gedung Polindes di Pujorahayu dengan pagu dana Rp209.767.000, termasuk untuk upah pekerja, upah tukang dan upah kepala tukang sebesar Rp56.955.400. Sedangkan untuk honor Ketua TPK Rp4.148.000, honor sekretaris Rp3.600.000. honor anggota Rp2.549.000,” jelasnya.
Dikatakannya, entah mengapa hingga kini terkait upah tim TPK yang diterima oleh sekretaris hanya sebesar Rp1.500.000 dan anggota TPK baru menerima upah Rp1.500.000.
“Ada apa ini ? seharusnya semua sudah selesai berdasarkan negoisasi yang disepakati,” tanya Ketua Bamus.
Ketua Bamus dan seluruh anggota Bamus berharap, semoga pihak terkait dapat segera menyelesaikan permasalahan tersebut. Sebab, Polindes ini pembangunannya dilanjutkan adalah untuk mempermudah masyarakat khususnya ibu hamil yang ingin bersalin, agar tidak perlu pergi jauh-jauh untuk melahirkan.*Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *