JAKARTA | KopiPagi ;
Adagium bahwa “Dia yang menguasai teknologi, dia pula yang akan menguasai peradaban” semakin jelas bahwa penguasaan atas teknologi merupakan keniscayaan untuk menyongsong Indonesia Emas.
Demikian diungkapkan Jaksa Agung Muda Pidana Militer (Jampidmil) Kejaksaan RI, Mayjen TNI Dr Wayoedho Indrajit, saat membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika pada upacara peringatan ke -116 Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang berlangsung di lapangan upacara Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (20/05/2024).
Pada upacara Harkitnas yang mengambil tema “Bangkit Untuk Indonesia Emas”, Jampidmil mengatakan, di hadapan kita telah terbentang potensi kekuatan yang siap merambah dunia.
Bonus demografi menunjukkan bagaimana 60% penduduk Indonesia dalam dua dekade ini menjadi tenaga usia produktif yang siap mengembangkan inovasi-inovasi baru, khususnya bagi kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi.
Sebagaimana telah berkali-kali dinyatakan oleh Presiden Joko Widodo, peluang Indonesia menjadi negara maju ada dalam 10 hingga 15 tahun ke depan, yakni dengan cara memaksimalkan bonus demografi.
Bonus demografi yang dimiliki Indonesia haruslah dikelola dengan kebijaksanaan.
Salah satu yang berpeluang menjadi penopangnya adalah adopsi teknologi digital.
Tingkat penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 79.5% dari total populasi.
“Ini diperkuat dengan potensi ekonomi digital ASEAN yang diperkirakan meroket hingga 1 triliun USD pada Tahun 2030,” terang JAM-Pidmil.
JAM-Pidmil Wahyodho menambahkan bahwa dalam aspek bisnis, sosial, dan ekonomi, transformasi digital dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan produktivitas dan profitabilitias bisnis.
Sementara itu dalam aspek sosial dan lingkungan, transformasi digital mampu meningkatkan akses terhadap berbagai teknologi untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Potensi-potensi ini tentu mendukung percepatan transformasi digital, sekaligus membuka peluang bagi Indonesia untuk keluar dari middle-income trap.
“Perekonomian Indonesia harus tumbuh di kisaran 6-7% untuk dapat mencapai target negara berpendapatan tinggi atau negara maju pada tahun 2045,” tambah JAM-Pidmil melanjutkan sambutannya.
Dengan pencanangan percepatan transformasi digital nasional oleh Presiden Joko Widodo yang dipacu beberapa tahun terakhir ini, tantangan demi tantangan dapat kita hadapi bersama.
Kerja sama dari seluruh komponen bangsa telah menggerakkan roda transformasi dengan pasti.
Hasil demi hasil bisa mulai dinikmati, mulai dari kalangan perkotaan sampai dengan pedesaan, di seluruh penjuru tanah air.
Kebangkitan kedua merupakan momen terpenting bagi kita hari ini.
Kita harus menatap masa depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri, dan keyakinan.
Kemajuan telah terpampang di depan mata. Momen ini mesti kita tangkap agar kita langgeng menuju mimpi sebagai bangsa.
Tidak mungkin lagi bagi kita untuk berjalan lamban, karena kita berkejaran dengan waktu.
“Di titik inilah, seluruh potensi sumber daya alam kita, bonus demografi kita, potensi transformasi digital kita, menjadi modal dasar menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas JAM-Pidmil menutup sambutannya. *Kop.
Editor : Syamsuri.