Pendataan Bansos Tertutup, Warga Laguboti Datangi Kantor Bupati Toba

Kopionline TOBA,- Warga Kelurahan Pasar Lauboti Toba mendatangi Kantor Bupati Toba Sumatera Utara, untuk mengadukan perihal pendataan warga penerima perlindungan sosial yang tidak transparan dan tertutup.

Sebagian warga yang tidak mengetahui adanya pendataan untuk bantuan sosial terkait wabah virus Corona (Covid-19), langsung menanyakan Lurah Laguboti, Renata Simbolon. Namun warga yang menanyakan pendataan malah “disemprot” oleh Lurah yang tampak emosi.

“Ketika ada pendataan kami tidak mengetaui, makanya tadi pagi, Selasa (14/04/2020) kami menanyakan langsung ke lurah siapa saja yang menerima. Namun lurah Renata Simbolon langsung membentak-bentak kami,” sebut Adykara Hutajulu.

Merasa diperlakukan tidak baik oleh pamong yang terkesan tidak bisa ngemong itu, maka Adykara bersama warga yang lain langsung bergegas mendatangi Bupati Toba, Darwin Siagian,

Menurut Adykara, sikap Lurah Laguboti, Renata Simbolon sulit dipahami. Hanya dikatakan bahwa pendataan warga sudah sesuai instruksi Bupati dengan tertutup agar nanti jangan ada yang ribut. Cara pendataan inilah yang dipertanyakan warga karena sebagian warga tidak tahu kalau sudah dilakukan pendtaan.

“Kami heran dan ingin penjelasan apa benar instruksi bupati harus dilakukan diam-diam dan tertutup alias tidak transpara,” ujar Adykara bersama Boy Napitulu, Jhonson Sibuea, Kardo Hutapea dan Kristopi Sibuea, Selasa (14/04/2020).

Kehadiran warga tetsebut diterima Sekdakab Toba, Audy Murpi Sitorus, yang mengatakan agar warga bersabar dan nantinya akan tinjau ulang pendataan tersebut. Apabila Lurah emosi, warga dimohon memaklumi. Sebab, bisa saja terjadi karena kelelahan dalam situasi penanganan wabah virus Corona.

“Dimohon agar masyarakat saling membantu dan tidak terpancing isu-isu yang merugikan dan tetap menjaga kebersikan, kesehatan, physical distancing dan social distancing. Pendataan warga penerima bantuan sosial akibat dampak Covid-19 akan diperbaiki.,” jelas Audy didampingi Camat Laguboti, Viktor Pangaribuan dan Lurah Laguboti, Renata Simbolon. J. Parto Siahaan.