Connect with us

HOTEL

Pelaku Usaha Perhotelan & Restauran Siap Sambut Pemberlakukan ‘New Normal’

Published

on

KopiPagi SALATIGA : “New Normal” dalam keseharian sering disebut sebagai kebiasaan ‘Normal Baru’. Khususnya dalam usaha pariwisata (perhotelan dan restaurant) yang telah terpuruk selama tiga bulan lebih ini, menjadi harapan baru dengan akan dimulainya New Normal itu.

Jika memang pelaksanaan New Normal secepatnya diberlakukan, ini sebagai angin segar yang sudah dinantikan para pelaku usaha perhotelan dan restaurant.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Kota Salatiga, Arso Adji Sadjiarto SH menyatakan, bahwa dengan akan diterapkannya New Normal, hal ini merupakan angin segar dan telah ditunggu- tunggu oleh para pelaku usaha khususnya dibidang perhotelan dan restaurant (resto) di Kota Salatiga. Para pengusaha perhotelan dan restaurant yang tergabung dalam organisasi PHRI ini, siap menyambut adanya New Normal tersebut. Hal ini, tentunya akan semakin banyak orang kembali menginap di hotel dan makan di restaurant di Kota Salatiga.

“Intinya, PHRI Salatiga siap menyambut New Normal dan ini akan kembali membangkitkan usaha perhotelan dan restaurant (resto) khususnya di Kota Salatiga. Hal ini menandakan penyebaran Covid-19 mulai aman. Namun, konsekwensinya bagi hotel dan resto, harus benar benar menyiapkan berbagai fasilitas dan aturan bagi tamu maupun karyawan. Utamanya, melaksanakan aturan protokol kesehatan dengan ketat. Seperti, wajib memakai masker, cuci tangan di air mengalir, pemantauan suhu tubuh, serta jaga jarak,” jelas Arso kepada koranpagionline.com, Jumat (12/06/2020).

Diakui atau tidak dan harus dilaksanakan, semuanya harus dipersiapkan secara disiplin dan berkesinambungan. Hal ini, sudah diterapkan sejak pertengahan bulan Mei 2020, hampir semua anggota PHRI sudah menerapkan protokol kesehatan dengan arahan dan bimbingan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga. Selain itu, fasilitas masker, banner maupun spanduk terkait dengan sosialisasi protokol kesehatan sudah di support dari dinas.

“Yang masih menjadi tanda-tanya adalah hingga sekarang ini, di Kota Salatiga justru masa tanggap darurat diperpanjang hingga 30 Juni 2020. Maka, pelaksanaan New Normal tentunya lebih panjang lagi diberlakukan di Salatiga. Yang jelas, para pelaku usaha khususnya yang tergabung dalam organisasi PHRI sudah menunggu-nunggu diberlakukannya New Normal. Sekali lagi, jika New Normal benar-benar diberlakukan, maka kita siap untuk patuh akan protokol kesehatan,” tandas Arso, yang juga owner rumah makan (RM) ‘Joglo Rini’, Jetis, Salatiga. her/kop.

Pewarta : Heru Santoso.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *