Connect with us

NASIONAL

MUI Ingatkan KSP Moeldoko : Sebaiknya Jangan Bicara Kalau Tak Paham Agama

Published

on

KopiOnline Jakarta,- Kepala Staf Presiden, Moeldoko lagi-lagi mengeluarkan pernyataan kontroversial. Moeldoko menyebut, Islam tak perlu dibela, Tuhan tak perlu ditolong. Hal itu diucapkannya dalam kuliah umum di kampus Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Kamis (17/10/2019) kemarin.

Akibat ucapannya tersebut, bermunculanlah reaksi dari berbagai kalangan termasuk dari Pengurus MUI Pusat Anton Tabah.

“Allah melarang bicara agama Islam jika tak faham. Islam itu sangat spesifik, kita dilarang tafsirkan Islam jika belum faham ilmunya. Inilah beda Islam dengan ilmu-ilmu yang lain. Allah berfirman ‘Jangan kau katakan tentang Islam jika belum kau fahami ilmunya. Pendengaranmu, penglihatanmu, pemahamanmu (tentang Islam) akan dipertanggungjawabkan pada Allah’ (QS.17/36),” ucap Anton Tabah, Jumat (18/10/2019).

Dikatakan Anton Tabah, menolong Allah dan membela agama Allah terdapat dalam Surah 47/7 yang artinya: “Hai orang beriman tolonglah Allah dan Allah pasti akan menolongmu dan meneguhkan akidahmu.”

Ayat tersebut, kata Anton, dijelaskan Nabi di Bukhori dan Muslim bagaimana cara menolong Allah/agama Allah. Jika Allah, atau Al Quran, Nabi, atau Islam dihina, harus dibela.

“Camkan perintah Allah ini: ‘Jika kalian diam ketika Allah atau Al Quran atau Nabi dihina. Sungguh kalian kafir setelah iman’ (QS.9/65+66),” tegas Anton.

Dalam sebuah Hadits, Nabi menegaskan ‘Nabi rela jika dirinya dihina tapi tidak rela jika yang dihina Allah atau Al Quran, maka Nabi akan tuntut sampai dimanapun (HR Bukhori Muslim).

Itulah mengapa jika Islam dihina seluruh umat Islam sedunia akan bela dan ini yang dikagumi ilmuwan-ilmuwan nonmuslim. Dan NKRI punya UU Penodaan Agama UU No 1/ PNPS/1965 diakomodir KUHP pasal 156a jadi ladang jihad orang beriman.

“Saya ingat ketika rezim ini menuduh yang nuntut kasus Ahok itu intolerans, radikal, makar, dan tidak bhineka. Padahal kasus Ahok murni kasus penodaan agama dengan kata-kata Ahok yang sangat menghina Al Quran: ‘kalian jangan mau ditipu Surat Maidah 51’. Sungguh ini penodaan agama sangat berat.”

“Saya yakinkan petinggi-petinggi Polri karena saya yang memproses pak Permadi ketika saya komandan kota Jogja, padahal pak Permadi cuma bilang ‘Muhammad otoriter maka saya tak beragama’. Itupun pak Permadi dipidana, apalagi kasus Ahok termasuk kategori penodaan agama sangat berat,” lanjutnya.

Menurut Anton, tentang menolong Allah itu Allah sendiri yang memerintah orang beriman “Membela Agama Allah”. Hal ini tak berarti Allah lemah, tapi Allah ingin uji hambanya, mana yang taat kepada-Nya mana yang dusta mana yang munafik.

“Era kenabian saja ada perang bela diri ketika diserang musuh yang akan menghancurkan Islam. Itulah cara hamba buktikan dharma baktinya pada sang Khalik, maka Allah juga perintah amarmaruf nahimunkar dan “membela” agama bila dinistakan,” sebut dia.

“NKRI sejak lahirnya adalah negara religius (nation religious state) melindungi agama-agama dari penistaan. (UU PNPS 1/1965, KUHP Pasal 156a, dll. Karena itu disarankan agar kita fahami Islam dengan baik, jangan bicara kalau belum faham,” pungkas Anton Tabah. otn/kop.

Media Partner : otonominews.co.id

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *