Connect with us

PERISTIWA

Menyusul Banjir Puncak Mas : Pekalongan Terendam, 6.619 Jiwa Terdampak

Published

on

KopiPagi | JAKARTA : Dampak banjir di wilayah Propinsi Kalimantan Selatan, masih dalam penanganan Tim Gabungan, kini secara beruntun banjir juga terjadi di Pulau Jawa yakni di kawasan Puncak Mas Kabupaten Bogor dan Pekalongan Jawa Tengah. Di kota Batik ini setidaknya 6.619 jiwa terdampak banjir di Kabupaten Pekalongan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan melaporkan tinggi muka air berkisar 80 sentimeter di empat kecamatan yaitu Tirto, Sragi, Siwalan, dan Kedungwuni. Sedang kerugian materil tercatat kurang lebih 2.075 unit rumah warga terendam dengan rincian 717 unit rumah di Kecamatan Tirto, 495 unit rumah di Kecamatan Sragi, 894 unit rumah di Kecamatan Siwalan, dan 5 unit rumah di Kecamatan Kedungwuni.

“Kebutuhan mendesak bagi warga yang terdampak saat ini adalah logistik dan kebutuhan pangan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (19/01/2021).

BPBD Kabupaten Pekalongan menambahkan kondisi saat ini di lokasi banjir mulai berangsur surut. Selain itu, dilakukan kaji cepat dan koordinasi dengan instansi terkait dalam melakukan evakuasi dan penanganan pascabanjir.

Menurut pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Jawa Tengah, khususnya Pekalangon berpotensi mengalami hujan ringan sampai sedang hingga tiga hari ke depan. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga menghadapi musim hujan yang akan terjadi sejumlah wilayah hingga akhir Februari 2021.

Banjir di Punvak Mas

Salah seorang warga, Entis mengatakan, kejadian banjir di wilayah Puncak Mas Tugu Selatan Cisarua Kabupaten Bogor, baru pertama kali ini terjadi. Di sungai yang memiliki lebar tak kurang dari tiga meter itu padat penduduk. Pemukiman sendiri sudah ada sejak lama, bahkan pada zaman kolonial Belanda. Penghuni di sana ditinggali oleh para warga setempat yang mayoritas merupakan buruh pemetik teh.

Banjir bandang di wilayah Puncak Mas Tugu Selatan Kabupaten Bogor. Foto : Ist.

“Baru pertama kali besar seperti ini sebelumnya paling normal sekarang besar seperti ini baru hari ini. Alhamdulillah sejauh ini belum ada orang yang hilang semua sehat wal afiat. Yang terdampak blok C paling banyak. Di sini ada 4 rumah terdampak. Di atas banyak ada puluhan rumah yang terdampak di 3 RT Sungai Cisampay,” ungkap Entis.

Ketua RW setempat, Asep Atui melaporkan terdapat rumah yang rusak dan hilang sementara yang terdampak keseluruhan sekitar 20 rumah. Namun sepengetahuannya, lebih dari 200 rumah berada di lokasi pemukiman PTPN tersebut.

“Ada 20 rumah tapi yang dikosongkan semua sudah dievakuasi. Ada sekitar 200an rumah komplek Gunung Mas dari 3 RT yang terendam langsung yang masuk air 2 rumah,” katanya.

Lanjut Asep menuturkan, hujan sejak kemarin menyebabkan Curug Cisampay yang mengaliri sungai di bawahnya meluap. Namun menurutnya sebesar apapun hujan tak membuat air sungai meluapkan air bah. Banjir bandang sendiri tumpah akibat aliran curug yang tertutup oleh longsoran.

“Awal kejadian karena hujan saja sampai dua hari terus terusan. Tiba-tiba ada longsoran dan tertutup aliran airnya kebendung dan melimpah langsung,” katanya seperti dilansir dari Viva, baru-baru ini.

Asep mengimbau warganya agar tidak kembali ke rumah untuk sementara waktu. Sebab cuaca hujan membuat air bah meluap berulang kali.

“Ini sudah 5 kali limpahan air. Masalahnya di sini kalau airnya mengecil kita harus menghindar karena akan terjadi bah limpahan. Ini sudah 5 kali luapan dari sungai curug Cisampay. Jangan ke sini dulu berbahaya,” ungkap Asep yang mengatakan bahwa warganya kini diungsikan di area Wisma Apandi milik PTPN VIII. *Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *