Connect with us

MARKAS

Menelan Anggaran Rp 549 M : Gedung Utama Kejagung Mulai Dibangun

Published

on

KopiPagi | JAKARTA : Setelah luluh lantak habis terbakar dilalap si jago merah hampir setahun yang lalu, gedung utama Kejaksaan Agung RI yang berlokasi di Jalan Sultan Hasanuddin, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kini dimulai pembangunannya (Groundbreaking).

Groundbreaking pekerjaan proyek terintegrasi rancang bangun gedung utama Kejaksaan Agung itu ditandai dengan penekanan sirene (tombol) secara bersama oleh Jaksa Agung RI, ST Burhanuddin, Ketua Komisi Kejaksaan (Komjak) RI, Barita Simanjuntak, dan Dirut PT PP, Noval Arsyad, yang berlangsung di lantai 10 Menara Kartika Adhyaksa Kejaksaan Agung, Senin (28/06/2021).

“Peletakan batu pertama (Groundbreaking) merupakan langkah awal yang akan menentukan kokoh tidaknya bangunan ini kelak,” ujar Jaksa Agung Burhanuddin mengawali sambutannya.

Jaksa Agung mengatakan, kebakaran yang melanda gedung utama Kejaksaan Agung pada 22 Agustus 2020 silam merupakan peristiwa kelam yang menjadi cobaan berat bagi Korps Adhyaksa. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat dan daya juang jajaran kejaksaan dalam melaksanakan tugas.

“Terbukti pelayanan kantor kejaksaan tidak terhenti dengan terbakarnya gedung, operasional kantor tetap berjalan sebagaimana mestinya, bahkan ditengah keterbatasan tersebut berbagai prestasi berhasil kita raih,” tandas Burhanuddin.

Jaksa Agung (tengah).

Berkenaan dengan hal tersebut pula, kata Jaksa Agung Burhanuddin, maka seremoni peletakan batu pertama pembangunan (Groundbreaking) ini, di  samping merupakan ungkapan syukur atas realisasi konkret niatan baik untuk mendukung kinerja Kejaksaan, juga menjadi sebuah gambaran dari kerjasama yang baik antara pihak yang terlibat dalam proyek pembangunan ini.

Dia berharap bentuk perhatian tersebut haruslah dijawab dengan kesungguhan dan keseriusan Kejaksaan  dalam meningkatkan hubungan kerjasama yang sinergis di antara semua pihak yang terlibat, dalam rangka mewujudkan keberhasilan bersama.

Gedung Utama Kejaksaan Agung yang akan dibangun dengan anggaran Rp 549 miliar lebih ini akan dilaksanakan pada lahan gedung eks kebakaran di atas tanah seluas 10.571 M2 dan luas bangunan 43.669 M2.

Arsitektur bangunannya memiliki nilai-nilai filosofis yaitu terdapat 3 sayap terintegrasi dalam satu kesatuan bangunan yang menggambarkan makna Tri Krama Adhyaksa.

Sayap barat akan terdiri dari 22 lantai  menggambarkan  tanggal  lahir  Kejaksaan, sayap timur terdiri dari 7 lantai menggambarkan bulan kelahiran Kejaksaan dan di sayap utara terdiri dari 11 lantai merupakan pengejawantahan dari 11 pasang bulir untaian padi yang ada pada lambang Kejaksaan yang bermakna kesejahteraan.

Jaksa Agung Burhanuddin mengungkapkan, pembangunan gedung utama Kejaksaan Agung ini haruslah menjadi landmark dari wajah penegakan hukum di Indonesia, karena kiprah Kejaksaan merupakan cerminan penegakan hukum di mata masyarakat Indonesia maupun dunia internasional.

Maket Gedung Utama Kejaksaan Agung

Sehingga, sudah barang tentu dengan penguatan sarana dan prasarana yang lebih representatif melalui pembangunan gedung kantor ini, diharapkan dapat menjadi momentum untuk semakin meningkatkan peranan Kejaksaan dalam menjamin kualitas dan profesionalitas penegakan hukum yang berkeadilan.

Jaksa Agung Burhanuddin mengatakan, seiring tegak dan kokohnya pembangunan gedung kantor ini, haruslah berbanding lurus dengan semakin tegak dan terjaganya supremasi hukum.

“Selain itu, dengan dibangunnya gedung kantor, hendaknya juga kita jadikan sebagai tonggak yang dapat memperbaharui semangat pengabdian, terlebih dalam memberikan pelayanan publik yang optimal, guna memulihkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap Kejaksaan,” tutur Jaksa Agung.

Jaksa Agung pun mengingatkan bahwa cepatnya reaksi pemerintah dalam menganggarkan pembangunan gedung utama Kejaksaan Agung di tengah pandemi Covid -19, merupakan wujud kepercayaan dari Pemerintah kepada jajaran Kejaksaan dalam pelaksanaan penegakan hukum di Indonesia.

Untuk itu, Jaksa Agung Burhanuddin kembali mengajak seluruh jajarannya untuk bersama-sama menjaga kepercayaan tersebut dengan membuktikan bahwa Kejaksaan adalah ujung tombak penegakan hukum yang berkeadilan di Indonesia.

“Semoga ke depannya dapat menjadi bangunan yang kokoh dan memberikan suasana nyaman bagi kita semua bergerak dan berkarya dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya secara lebih kontributif dan optimal,” tutur Jaksa Agung Burhanuddin. ***

Pewarta : Syamsuri.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *