Connect with us

BIVEST

KOPDAR II PENGGIAT DAN DINAS PARIWISATA PASAMAN BARAT

Published

on

KopiPagi | PASBAR : Suasana di Wisata Alam Puncak Galanggang, Nagari Sinuruik, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat, Kamis (09/09/2021) seharian penuh dibanjiri lebih kurang ratusan pengunjung yang terdiri dari para penggiat, pelaku dan pengusaha wisata yang ada di Pasbar. 

Suasana berbeda di area wisata alam yang terletak di pinggang bukit Nagari Sinuruik ini merupakan komitmen Dinas Pariwisata Pasbar yang jauh hari telah mengagendakan pertemuan dalam bentuk Kopi Darat. Kopdar II ini semua pengunjung dari berbagai latar belakang, apakah penggiat, pelaku maupun pengusaha wisata berbaur dengan penggerak dari Dinas Pariwisata Pasbar yang langsung dikomandoi oleh Kadis Pariwisata Pasbar, Decky H. Sahputra.

Kepala Dinas Pariwisata Pasaman Barat, Decky H Sahputra sebagai pihak penyelenggara diskusi pada Kopdar II menyampaikan, Kabupaten Pasbar Bumi Tuah Basamo yang memiliki berbagai potensi alam yang luar biasa. Ada gunung, laut, pantai, danau, gua, air terjun, sawah dan kebun yang terhampar luas belum lagi adanya gunung tertinggi di Sumatra Barat, garis pantai terpanjang, kawah purba, serta berbagai peninggalan budaya dan sejarahnya. Bila digali dan dikemas dengan baik secara profesional tentu Pasbar akan mampu menjadi terdepan dalam mengejar ketertinggalan wisatanya selama ini.

Untuk itu melalui diskusi pada Kopdar II ini, bersama kita bisa kemas wisata Pasbar agar menjadi destinasi unggulan dan promadona ke depannya. Diharapkan, para penggiat, pelaku dan pengusaha bersama pemerintah dalam hal ini dinas terkait lainnya bisa bersinergi dengan Dinas Pariwisata menjadikan Pasbar yang kaya dengan SDA dan SDM-nya menjadi Taman Dunia bagi pelaku wisata.

“Inilah salah satu tujuan kita bertemu pada hari ini, Kita akan menampung semua usulan dan masukan dari penggiat, pelaku wisata yang ada di Pasaman Barat, khususnya yang berkesempatan hadir pada hari ini,” ujar Decky.

Decky juga menyampaikan pentingnya sebuah legalitas bagi kelompok/organisasi yang ada di masyarakat dalam dunia wisata seperti Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) atau komunitas lainnya termasuk Desa Wisata.

“Seperti Pokdarwis, ini merupakan wadah penggiat di tingkat kampung atau Nagari. Kita tentu paham, legalitas sangatlah penting. Ketika sebuah organisasi ingin difasilitasi oleh Dinas terkait termasuk Dinas Pariwisata, tentu hal pertama yang ditanya adalah legalitas.” terang Decky.

Sementara, Joel Pasbar salah seorang anak muda energik selain Seniman juga sebagai penggiat berbagai komunitas sosial mengatakan, keakraban melalui kehangatan saat ada sesi diskusi terlihat semakin kental. Dikatakannya beragam usulan dan masukan bermunculan dari para penggiat, pelaku wisata. Apa lagi bicara pariwisata, tentu pembahasan kuliner dan ekonomi kreatif akan menjadi trend yang perlu dibahas termasuk kenyamanan dan keamanan, kebersihan serta fasilitas umum (fasum) yang tersedia.

“Bagaimanapun berbicara kepariwisataan tentu sektor ekonomi kreatif bila dikelola, hal ini akan menjadi salah satu nilai positif dalam penunjang ekonomi masyarakat di daerah destinasi wisata tersebut. Sebab ekonomi kreatif akan menjadi salah satu pintu gerbang usaha dalam menciptakan lapangan kerja yang muaranya tentu peningkatan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat,” terang Joel Pasbar pada sesi diskusi yang berlangsung di hamparan alam terbuka tersebut.

Dikatakan Joel, Kopdar II ini selain penggiat, pelaku dan pihak Dinas Pariwisata ternyata terlihat juga hadir berbagai komunitas olah raga, seniman dan beberapa orang dari Forum Pegiat Literasi (FPL) Pasaman Barat.

Menurut para pegiat FPL, Literatur juga merupakan salah satu hal yang penting dalam mempromosikan wisata. Untuk jangka panjang, aksara tertulis sangatlah dibutuhkan. Makanya sinergi banyak pihak adalah kunci dari kesuksesan pariwisata di Bumi Mekar Tuah Basamo.

Dari diskusi dan dialog serta beberapa masukan akhirnya Kepala Dispar Pasbar, Decky H. Sahputra menyampaikan bahwa melalui Kopdar II ini, bisa ditarik kesimpulan antara lain dikatakannya, bahwa Dinas Pariwisata Pasaman Barat membuka pintu selebar-lebar bagi para penggiat, pelaku ekonomi kreatif, seniman, insan olah raga agar bekerjasama dalam memajukan pariwisata.

Dinas Pariwisata juga dalam memajukan wisata akan lebih memprioritaskan pembangunan peningkatan SDM-nya terlebih dahulu dari pada pembangunan fisiknya. Sebab, saat kita bicara pariwisata, tentu kita harus bisa dan siap menjadi tuan rumah yang menyenangkan bagi wisatawan. Dinas Pariwisata juga berharap agar sesama penggiat, pelaku dan pengusaha wisata, serta pelaku ekonomi kreatif, maupun seniman, termasuk insan olah raga mampu menjalin Kolaborasi dalam jalinan kerjasama yang baik, yakni saling mendukung dan saling menguatkan.

“Kopdar II ini kita harapkan bisa menjadi wadah menyampaikan keluhan dan aspirasi bagi semua pihak.Semoga kegiatan seperti ini tetap berlanjut pada kopdar III, di mana Kopdar ini akan kita jadikan agenda tetap, sedangkan waktu dan tempat Kopdar III akan kita informasikan lebih lanjut melalui group pada masing-masing komunitas yang ada,” tutup Decky. ***

Pewarta : Zoelnasti.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *