Connect with us

NASIONAL

Kepercayaan Publik Meroket, Tantangan Berat di Pundak Jaksa Agung Burhanuddin

Published

on

JAKARTA | KopiPagi : Korps Adhyaksa di seluruh Indonesia diharapkan tidak menjadi jumawa dan puas diri atas hasil survey Indikator Politik yang menempatkan Kejaksaan sebagai lembaga penegak hukum yang dipercaya publik (81,2 persen).

Jaksa Agung Burhanuddin melalui Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung), Ketut Sumedana, mengucapkan terimakasih atas dukungan dan kepercayaan masyarakat.

Namun demikian, Sumedana mengingatkan jajarannya jangan Jumawa. “Senantiasa meningkatkan kinerja dan melakukan program-program humanis di masyarakat sebagaimana perintah pak Jaksa Agung,” ujar Ketut Sumedana ketika dihubungi koranpagionline.com, di Jakarta, Minggu (02/07/2023).

Sebelumnya survey Indikator Politik Indonesia menyebutkan
tingkat kepercayaan publik terhadap kinerja Kejaksaan Agung (Kejagung) mencapai 81,2%.

Kepercayaan publik terhadap Kejaksaan kini berada di angka tertinggi sepanjang sejarah.

Hasil ini diketahui Indikator Politik Indonesia setelah melakukan survei pada 20-24 Juni 2023, menempatkan 1.220 responden, dengan tingkat kepercayaan mencapai 95%.

“Ini (kepercayaan publik mencapai 81,2%) angka tertinggi yang pernah diperoleh Kejaksaan. Ini layak diapresiasi,” kata peneliti utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei bertajuk Evaluasi Publik Atas Kinerja Lembaga Penegak Hukum dan Perpajakan secara virtual, Minggu (02/07/2023).

Sepanjang 2022, dalam catatan Burhanuddin, tingkat kepercayaan publik terhadap Kejaksaan berkutat di angka 70%.

Pada November tahun lalu, misalnya, angkanya mencapai 77,4%. “Memasuki tahun 2023, ada peningkatan yang cukup signifikan. Dimulai dari 77,8% pada Februari, lalu menjadi 81,2% pada Juni ini,” kata Burhanuddin.

Burhanuddin membeberkan, ada beberapa alasan yang membuat tingkat kepercayaan publik terhadap Kejaksaan di bawah komando Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin meroket.

Burhanuddin memberikan contoh keberhasilan Korps Adhyaksa dalam upaya penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.

Sementara itu Ketua Pusat Kajian Kejaksaan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Fajlurrahman, mengapresiasi atas capaian tertinggi kepercayaan (trust) terhadap kinerja Kejaksaan.

Ini menunjukkan bahwa kepercayaan pada kejaksaan kian baik dan harus menjadi pemantik bagi peningkatan kinerja kejaksaan dalam menegakkan hukum.

Pengajar ilmu hukum ini memberikan beberapa catatan penting dalam hal ini adalah;

1. Dengan tingkatan trust seperti ini, Kejaksaan menjadi tumpuan harapan publik dalam penegakkan hukum.

2. Prestasi kejaksaan belakangan ini terutama dalam mengungkap kasus korupsi menjadi penting bagi peningkatan reputasi dan memulihkan kepercayaan publik pada institusi.

3. Dengan prestasi ini, kejaksaan harus benar-benar profesional dalam menegakkan hukum, agar menjaga publik terus mencintai institusi ini.

4. Penting sekali untuk mengontrol perilaku oknum jaksa nakal dan cepat memproses setiap laporan atas kinerja oknum yang merusak citra kejaksaan.

“Siapapun jaksa yang melakukan pelanggaran kode etik, harus dijatuhi hukuman agar bisa menjadi pelajaran bagi yang lain. Ini untuk tetap menjaga kepercayaan publik terhadap kejaksaan,” tutur Fajlurrahman.

Sekjen Matahukum, Mukhsin Nasir/Foto : Ist.

Sementara itu Sekjen Matahukum, Mukhsin Nasir, menyebutkan bahwa ini merupakan kepuasan publik atas harapan kinerja lembaga kejaksaan saat ini sudah dapat memiliki rasa tanggung jawab menjalankan tugas dan pengabdiaannya sebagai abdi negara untuk kepentingan masyarakat dalam penegakan hukum.

Menurut Mukhsin, kepuasan publik ini pun tidak bisa hanya menjadi semacam kebanggaan bagi institusi kejaksaan, tetapi ini justru harus menjadi ujian besar oleh institusi kejaksaan sebab jangan sampe kepuasan publik ini tidak bisa dirawat dan tidak bisa menjadi bimbingan untuk membangun integritas seluruh warga adyaksa agar tetap keberlangsungan dapat terhindar dari perbuatan tercelah yang dapat melukai hati rakyat dan menodai institusi.

Dia menambahkan merawat integritas serta membangun diri setiap indvidu untuk berhati nurani dalam penegakan hukum tidak hanya semata doktrin dari pimpinan, akan tetapi semua warga Adhyaksa harus mampu bersama dalam membangun kecintaan dan kepercayaan publik ini.

“Jangan sampai kepercayaan publik ini ada sekelompok tertentu hanya memanfaat mementum kepercayaan publik ini hanya dipakai dalam kepentingannya, karena ini akan bisa cepat meruntuhkan kepercayaan publik ke pada lembaga Adhyaksa, dan kepercayaan publik ini dapat terus dijaga keberlangsungan oleh Jaksa Agung Burhanuddin sampai akhir masa jabatannya,” tandasnya. *Kop.

Editor : Syamsuri.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *