JAKARTA | KopiPagi : Ketua MPR RI Bambang Soesatyo minta pemerintah agar secara terbuka untuk menjelaskan mengenai urgensi impor beras di tengah masa panen petani saat ini. Disamping itu. pemerintah harus menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan dilakukannya impor beras tersebut.
Bamsoet, sapaan ketua MPR RI, merespon atas impor beras 22.500 ton dari Kamboja yang dilakukan pemerintah. Hal itu sesuai apa yang disampaikan Badan Pangan Nasional/ Bapanas bahwa pemerintah mengimpor sebanyak 22.500 ton beras dari Kamboja. MPR mendorong pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan impor beras tersebut agar tidak menimbulkan keresahan bagi petani.
MPR RI menekankan agar pemerintah dapat menjamin dan memastikan petani tidak mengalami kerugian akibat kebijakan impor beras tersebut, dan meminta pemerintah berkomitmen tetap mengutamakan produksi beras dalam negeri terlebih dahulu ketimbang impor.
Pemerintah diminta melaksanakan program rencana jangka panjang untuk menekan dan membatasi impor beras, seperti meningkatkan produksi beras berkualitas dari dalam negeri, dan melakukan berbagai upaya agar Indonesia dapat mewujudkan swasembada pangan.
Terkait kebijakan tersebut, MPR RI minta pemerintah untuk menjelaskan secara detail, alokasi beras impor tersebut, sehingga beras impor benar-benar dipastikan hanya berfungsi untuk menutup kekurangan kebutuhan beras dalam negeri. Demikian respon Ketua MPR RI yang disampaikan secara tertulis, Selasa (19/03/2024). *Kop.
